Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pihaknya mengecam sikap Amerika Serikat yang menjual senjata ke Taiwan dan menyebut AS melanggar prinsip "Satu China".
"Dengan mengumumkan penjualan senjata ke wilayah Taiwan di China, AS secara terang-terangan telah melanggar prinsip 'Satu China' dan tiga komunike bersama China-AS, khususnya Komunike 17 Agustus," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Senin.
Pemerintah AS melalui Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan pada Jumat (15/12) mengumumkan telah memberi tahu Kongres tentang keputusannya untuk menjual peralatan komunikasi tambahan dan peralatan lainnya guna membantu menangani informasi taktis kepada Taiwan senilai 300 juta dolar AS. AS juga akan memberikan bantuan teknis kepada Taiwan.
"Tindakan ini secara serius melemahkan kedaulatan dan kepentingan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta mengirimkan pesan yang salah kepada pihak yang menginginkan 'kemerdekaan Taiwan'. China menyesalkan dan sangat menentang hal ini dan telah melakukan protes resmi ke AS," tambah Wang Wenbin.
Wang Wenbin menegaskan bahwa masalah Taiwan sepenuhnya adalah urusan dalam negeri China dan China tidak mengizinkan campur tangan pihak asing.
"Tidak peduli berapa banyak senjata yang diberikan AS ke wilayah Taiwan, hal itu tidak akan mengubah jalannya reunifikasi China, atau melemahkan tekad kuat rakyat China dalam menjaga kedaulatan nasional dan kesatuan wilayah," tambah Wang Wenbin.
Pemerintah China, menurut Wang Wenbin, mendesak AS untuk secara serius menghormati komitmennya terhadap prinsip "satu China" dan tidak mendukung "kemerdekaan Taiwan".
"Berhenti mempersenjatai Taiwan dan menyebabkan tren berbahaya, berhenti menciptakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, dan berhenti berkomplot dan mendukung kelompok separatis yang berupaya untuk mencapai 'kemerdekaan Taiwan' dengan paksa," ungkap Wang Wenbin.
Ia menegaskan bahwa China akan mengambil tindakan tegas dan tegas untuk menjaga kedaulatan dan kesatuan wilayahnya serta mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan terkait yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan.
Pemerintah AS menyebut implementasi penjualan senjata akan membutuhkan sekitar 26 personel pemerintah AS untuk memberikan dukungan rekayasa dan teknis.
Persenjataan itu dapat meningkatkan kemampuan komando dan kendali pasukan Taiwan serta kapabilitasnya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.
Berita Terkait
Sedikitnya sembilan orang tewas akibat gempa magnitudo 7,3 guncang Taiwan
Rabu, 3 April 2024 20:45 Wib
Jepang cabut peringatan tsunami pascagempa Taiwan
Rabu, 3 April 2024 12:05 Wib
BMKG memastikan gempa Taiwan Mw7,4 tidak berdampak tsunami di Indonesia
Rabu, 3 April 2024 12:02 Wib
Gempa bermagnitudo 7,5 dan 6,6 guncang Taiwan, Jepang keluarkan peringatkan tsunami
Rabu, 3 April 2024 11:59 Wib
All England 2024 - Ginting melaju ke 16 besar setelah kalahkan wakil Taiwan
Rabu, 13 Maret 2024 6:05 Wib
Presiden Joe Biden: AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan
Minggu, 14 Januari 2024 11:57 Wib
Presiden Xi Jinping sebut China pasti akan bersatu kembali dengan Taiwan
Senin, 1 Januari 2024 12:05 Wib
Bawaslu beri klarifikasi dugaan salah prosedur pembagian surat suara di Taiwan
Kamis, 28 Desember 2023 12:14 Wib