Makassar (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indibiz menghadirkan solusi digital terbaru bernama DigiTiket dalam mendukung pariwisata Indonesia berkelanjutan serta mengoptimalisasi situs pariwisata yang dikelola pelaku usaha wisata kecil menengah.
Kepala Eksekutif DigiTiket Rizqi Mulyantara optimistis DigiTiket yang dikembangkan sejak 2017 ini bisa diterima kalangan pelaku usaha pariwisata. Apalagi harga layanan DigiTiket termasuk yang paling kompetitif dibandingkan layanan serupa lainnya.
“DigiTiket dapat mencairkan transaksi yang didapat dalam tujuh hari kerja dibandingkan layanan lain yang bisa mencapai 30 hari kerja. Hal ini akan sangat memperlancar arus kas usaha kecil dan menengah untuk bisa mempercepat ekspansi bisnisnya,” kata Rizqi melalui keterangan ririlisnya di Makassar, Senin.
Dengan DigiTiket, para pelaku bisnis dan pariwisata memiliki platform digital yang bisa mencatat data urusan, seperti kedatangan tamu, secara akurat.
Sistem pendataan tersebut juga dapat berfungsi dengan berbagai program promo dan loyalitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha dalam menarik minat pengunjung.
Rizqi menambahkan, DigiTiket juga bisa mendukung pelaku usaha MICE (meeting, insentif, konvensi, pameran) dan hiburan seperti acara konser, seni, hingga seminar.
“DigiTiket menawarkan kemudahan kepada masyarakat sehingga tidak perlu lagi membeli tiket secara offline karena bisa dilakukan dari ponsel,” kata dia.
Sementara itu, Vice President Enterprise Business Orchestration Telkom Iwan Rusdarmono berharap akan banyak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang mendapat nilai tambah dari DigiTiket.
“Layanan DigiTiket juga termasuk yang paling terjangkau dimulai dari Rp499 ribu. Selain operator destinasi wisata, DigiTiket juga bisa digunakan oleh pelaku usaha hotel, oleh-oleh, restoran dan sebagainya karena bisa saling terintegrasi satu sama lain,” kata Iwan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu pilar utama perekonomian nasional dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp700 triliun dan penyerapan energi kerja mencapai lebih dari 13 juta.
Kementerian Pariwisata menargetkan nilai devisa pariwisata pada tahun 2024 mencapai 7,38 miliar dolar Amerika hingga 13,08 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp114,06 triliun hingga Rp202,15 triliun. Sektor pariwisata pun ditargetkan mampu memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp2 ribu triliun.
Berita Terkait
OJK dan MUI sepakat kerja sama perkuat jasa keuangan syariah
Kamis, 9 Mei 2024 11:28 Wib
Pelindo Group Makassar latih nelayan soal manajemen koperasi
Rabu, 8 Mei 2024 22:17 Wib
PLN UID Sulselrabar pulihkan 96,5 persen listrik pelanggan di Sulsel terdampak bencana
Rabu, 8 Mei 2024 22:01 Wib
Pemprov Sulsel tawarkan kerja sama industri sutera pada Konjen India
Rabu, 8 Mei 2024 11:07 Wib
Sekda: Versi BPS pertumbuhan ekonomi Sulbar tertinggi kelima nasional
Selasa, 7 Mei 2024 18:06 Wib
Menperin: Pabrik sepatu Bata tutup karena perusahaan sedang transformasi bisnis
Selasa, 7 Mei 2024 13:45 Wib
Presiden Jokowi: Perangkat teknologi-komunikasi masih didominasi impor
Selasa, 7 Mei 2024 11:43 Wib
Presiden Jokowi meresmikan IDTH jadi pusat uji perangkat digital terbesar ASEAN
Selasa, 7 Mei 2024 11:42 Wib