Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan menganggarkan sekitar Rp139 miliar untuk pemasangan panel surya di seluruh SD, SMP, maupun kantor kelurahan dan kecamatan.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu, mengatakan pemasangan panel surya itu sebagai bagian dari komitmen mendukung program karbon rendah.
"Ini salah satu komitmen kami dalam program low carbon (rendah karbon) dengan cara memasang panel surya di semua gedung sekolah, kelurahan, maupun kecamatan," ujarnya.
Dia mengatakan anggaran pemasangan panel surya untuk satu titik itu sekitar Rp278 juta. Jika dikalkulasi maka besaran kebutuhan anggaran pasangan panel surya di 500 titik sekitar Rp139 miliar.
“Anggaran untuk pemasangan dalam satu titik itu Rp278 juta dan jika dikalikan 500 itu nilainya sekitar Rp139 miliaran. Biasanya itu kalau beli banyak murah," katanya.
Danny --sapaan akrab Ramdhan Pomanto-- saat memaparkan beberapa program rendah karbon kepada perwakilan USAID Clean Cities Blue Ocea mengatakan, sudah banyak program Pemkot Makassar untuk mendukung kota dengan rendah karbon itu.
Ia menyebutkan baru-baru ini pihaknya meminta seluruh camat agar memasukkan data potensi retribusi sampah di wilayah masing-masing.
Ia menyatakan ingin menata ulang manajemen persampahan Kota Makassar. Retribusi sampah untuk kategori bisnis dan industri harus mendapat intervensi karena potensi cukup besar dibandingkan dengan sampah kategori rumah tangga.
Selain itu, transportasi publik listrik dan ramah lingkungan Commuter Metromoda (Co’mo). Tim sedang mempersiapkan Co’mo dengan mesin dan desain yang lebih baik daripada sebelumnya.
Ia menyebut unik karena baterai Co’mo sudah menggunakan sumber dua panel surya sehingga mampu mengisi daya secara mandiri, tanpa listrik PLN.
Ia juga mengatakan tentang program Pemkot Makassar berupa Lorong Wisata (Longwis).
"Saya buat program Lorong Wisata. Dari 8 ribu lorong di Makassar kini sudah ada 2.500 Lorong Wisata kita buat," katanya.
Wali Kota Makassar dua periode itu, mengaku dalam Longwis ada program bank sampah yang secara keseluruhan ada 21 konten, termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, dia mengajak semua elemen masyarakat bersatu menyadarkan lainnya agar membuang sampah di tempat yang telah disediakan dan berani memilah sampah untuk diolah.
Dia berharap, kerja sama dengan USAID terus berlanjut demi mewujudkan Makassar yang bersih dan kota rendah karbon pada masa mendatang.
"Kita bersyukur USAID selalu men-support Pemkot Makassar. Apa yang saya bangun, seperti menata kembali sistem retribusi persampahan, sistem collecting yang disempurnakan, kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan. Itu semua menjadi doa yang terjawab atas kolaborasi dengan USAID ini," ucapnya.
Berita Terkait
KPU Makassar buka aduan tanggapan masyarakat terkait seleksi PPK
Rabu, 8 Mei 2024 22:19 Wib
Pelindo Group Makassar latih nelayan soal manajemen koperasi
Rabu, 8 Mei 2024 22:17 Wib
SAR Gabungan kembali evakuasi 10 warga terisolasi terdampak bencana Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 18:36 Wib
Rektor UNM menitip pesan kepada rektor terpilih di acara wisuda
Rabu, 8 Mei 2024 16:21 Wib
Ombudsman sikapi dugaan suap seleksi KPID dan KI Sulsel
Rabu, 8 Mei 2024 15:12 Wib
BLK Maritim kerja sama Indonesia dan Austria hadir di Makassar
Rabu, 8 Mei 2024 0:19 Wib
LBH Pers ajukan Amicus Curiae terkait sengketa pers di PN Makassar
Rabu, 8 Mei 2024 0:19 Wib
Tim Satgas Lantamal VI Makassar kembali menemukan jasad korban banjir
Rabu, 8 Mei 2024 0:17 Wib