Saint Petersburg, Rusia (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (5/6), memperingatkan negara-negara Barat bahwa Rusia dapat menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri jika kedaulatannya terancam.
"Kami memiliki doktrin nuklir. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami yakin kami dapat menggunakan segala cara yang kami miliki. Hal ini tidak boleh dianggap remeh," katanya.
Putin menjawab pertanyaan dari para pimpinan kantor berita global terkemuka di Lakhta Center sebagai bagian dari Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF).
Dia mengatakan tentara Ukraina kehilangan sekitar 50 ribu personel dinas setiap bulan dalam perang yang dimulai pada Februari 2022, dan Kiev mengerahkan sekitar 30 ribu orang per bulan untuk menutupi kerugian tersebut.
Menurut penilaiannya, dalam dua bulan terakhir Ukraina telah memobilisasi 50 ribu sampai 55 ribu orang, "tetapi hal ini tidak menyelesaikan masalah karena semua mobilisasi ini hanya mengkompensasi kerugian."
Pemimpin Rusia tersebut mengatakan bahwa AS menekan Ukraina untuk menurunkan usia mobilisasi menjadi 18 tahun.
"Saya pikir pemerintah AS akan memaksa kepemimpinan Ukraina saat ini untuk membuat keputusan ini -- untuk menurunkan usia mobilisasi menjadi 18 tahun, dan kemudian mereka hanya akan menyingkirkan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy," tambahnya.
"Sekarang kita sampai pada Juni 2024. Bagi saya, sepertinya butuh waktu satu tahun untuk melakukan semua ini. Hingga awal tahun depan, setidaknya mereka akan menoleransi dia, dan ketika dia melakukan segalanya, mereka akan mengucapkan selamat tinggal dan mengubahnya. Sepengetahuan saya, ada beberapa kandidat," katanya.
Masa jabatan lima tahun Zelenskyy berakhir pada 20 Mei, tetapi dia akan tetap menjabat sampai pemilu baru diadakan, yang tidak mungkin dilakukan selamat darurat militer.
Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat terus-menerus menuduh Rusia menggunakan ancaman nuklir, yang menurutnya tidak benar, dan menekankan bahwa AS adalah negara yang menggunakan bom nuklir di Jepang selama Perang Dunia ke-2.
Dia juga menepis klaim bahwa Rusia berencana menyerang wilayah NATO dan menyebutnya sebagai "omong kosong," dengan mengatakan: "Apakah Anda semua sudah gila? Siapa yang menciptakan ini? Ini benar-benar omong kosong, apakah Anda mengerti?"
Dia menyatakan tidak masalah dengan pertumbuhan populasi Muslim di Rusia, dan berkata: "Kami tidak menentang peningkatan populasi Muslim. Sebaliknya, kami puas dengan situasi saat ini di Federasi Rusia."
"Di beberapa republik kami, yang penduduknya mayoritas beragama Islam, angka kelahirannya sangat baik, dan kami sangat bahagia," ujarnya.
Mengenai Taliban, Putin menekankan perlunya bertindak berdasarkan kenyataan, dengan mengatakan bahwa mereka perlu mengembangkan hubungan dengan pemerintah sementara yang mengendalikan Afganistan.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Presiden Zelenskyy : Ukraina akan kalah bila AS hentikan bantuan militer
Rabu, 20 November 2024 16:50 Wib
Russia tunggu usulan presiden Terpilih AS Trump yang berjanji akhiri konflik di Ukraina
Minggu, 17 November 2024 8:21 Wib
Presiden Zelenskyy : AS kehilangan minat pada Ukraina akibat ajang pilpres
Sabtu, 19 Oktober 2024 9:47 Wib
Presiden Lukashenko: Serangan terhadap Belarus akan memicu Perang Dunia ke-3
Rabu, 18 September 2024 13:26 Wib
Denmark izinkan Ukraina menggunakan senjata kirimannya untuk serang Rusia
Minggu, 1 September 2024 12:09 Wib
Presiden Biden umumkan paket bantuan militer baru AS kepada Ukraina
Sabtu, 24 Agustus 2024 6:58 Wib
Presiden Zelenskyy : Pasukan Ukraina maju ke wilayah Kursk di Rusia
Kamis, 15 Agustus 2024 4:53 Wib
Olimpiade Paris 2024 - Sepakbola putra Ukraina menang dramatis 2-1 atas Maroko
Minggu, 28 Juli 2024 7:34 Wib