Jakarta (ANTARA) - Christian Eriksen mengatakan ia tidak memikirkan hal lain selain sepak bola setelah mencetak gol saat Denmark bermain imbang 1-1 dengan Slovenia pada Piala Eropa 2024, hampir tiga tahun setelah ia mengalami serangan jantung di atas lapangan.
Eriksen membawa Denmark memimpin pada babak pertama pertandingan pembukaan Grup C di Stuttgart pada Minggu. Gol tersebut sekaligus merupakan gol perdananya di Piala Eropa setelah berpartisipasi dalam tiga edisi.
Ia tampil pada Piala Eropa 2012 dan kembali membela negaranya pada edisi 2020 yang tertunda karena pandemi COVID-19. Pada edisi 2020, ia tidak sadarkan diri di lapangan saat Denmark kalah 0-1 dari Finlandia pada laga pertama mereka, dan kemudian harus mendapatkan perawatan insentif di lapangan dengan bantuan alat defibrillator.
“Menurut saya kali ini cerita saya di Piala Eropa sangat berbeda dengan yang terakhir. Untungnya ada banyak pertandingan yang dimainkan sejak (Piala Eropa) terakhir dan sejak hal itu terjadi. Saya merasa percaya diri saat kembali bermain, oleh sebab itu saya hanya gembira dapat kembali bermain,” kata Eriksen seperti dikutip dari AFP.
Eriksen yang melakukan debut internasionalnya sebagai pemain muda menjelang Piala Dunia 2010, kini tampil di turnamen utama keenamnya secara keseluruhan.
“Saya sempat memikirkan bahwa saya belum pernah mencetak gol di Piala Eropa, tetapi tidak ada hal lain selain sepak bola di benak saya. Pada akhirnya itu akan menjadi cerita yang berbeda jika kami mendapatkan tiga poin, kami akan lebih gembira,” ucap Eriksen.
Denmark selanjutnya akan menghadapi Inggris, tim yang mendepak mereka di semifinal di Wembley pada Piala Eropa edisi sebelumnya.
“Ini merupakan alarm bagi kami,” kata Eriksen mengenai hasil imbang melawan Slovenia.
Denmark akan memainkan pertandingan terakhir fase grup mereka pada 25 Juni.
Pelatih timnas Denmark Kasper Hjulmand mengatakan dirinya tidak pernah kehilangan kepercayaan kepada Eriksen.
“Saya tidak pernah ragu terhadap Christian sebagai pemain sepak bola. Anda tidak dapat menahan kelas semacam itu. Ia merupakan pemain alami yang mengetahui ritme permainan. Ia tahu bagaimana untuk bermain,” tutur Hjulmand.
“Bagi saya, ia merupakan pemain hebat, dan hal itu terlihat pada hari ini,” pungkasnya.