PT PLN (Persero) mencatat bahwa bauran energi baru terbarukan (EBT) di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) telah mencapai 43 persen.
"Bicara energi hijau, PLN Sulselrabar memiliki bauran EBT 43 persen. Hasil produksi energi inilah yang disalurkan ke masyarakat. Jadi kita telah menikmati energi bersih," ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Selasa.
Energi hijau ini diperoleh dari berbagai pembangkit listrik ramah lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di Poso, Makale Toraja, Bakaru Enrekang dan Bili-bili Gowa.
Ada pula Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) atau tenaga bayu yang berada di Kabupaten Sidrap dan Jeneponto.
Ada pula Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) atau tenaga bayu yang berada di Kabupaten Sidrap dan Jeneponto.
"Ada sedikit kecil yang namanya PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya, namun yang paling dominan air dan angin," tambah Andy.
Menurut Andy, masyarakat di wilayah Sulselrabar patut bersyukur atas energi EBT yang telah memenuhi kebutuhan listrik setiap rumah di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar.
Ia mengakui bahwa pasokan listrik dari pembangkit ramah lingkungan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim.
Seperti pada peristiwa El Nino tahun lalu, yang menyebabkan kekeringan ekstrem dan panjang, sehingga PLN harus melakukan skema penyalaan listrik bergilir pada 2023..
Seperti pada peristiwa El Nino tahun lalu, yang menyebabkan kekeringan ekstrem dan panjang, sehingga PLN harus melakukan skema penyalaan listrik bergilir pada 2023..
"InsyaAllah tahun ini kita akan jauh lebih siap dibanding 2023 terhadap musim kemarau yang panjang berdasarkan prediksi BMKG," ujar dia.
Langkah pertama yang disiapkan PLN UID Sulselrabar saat ini ialah mengoptimalkan pembangkit non EBT (Energi Baru Terbarukan) yakni melakukan pemeliharaan berkala agar mampu memaksimalkan peran pembangkit non EBT.
Langkah kedua, dia menjelaskan bahwa akhir tahun hingga awal tahun, beberapa pembangkit listrik telah direlokasi untuk membantu Sulawesi Bagian Selatan. Termasuk rencana hadirnya pembangkit temporary dengan daya 100 MW pada Agustus 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN catat bauran EBT di Sulselrabar capai 43 persen