PLN kembali menambah SPKLU di Makassar
Makassar (ANTARA) -
PLN kembali menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan mengoperasikan SPKLU yang terletak di kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Panakukkang, Kota Makassar.
Pengoperasian SPKLU ini kembali menunjukkan komitmen PLN dalam membangun ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Budiono menyampaikan Kota Makassar merupakan trendsetter untuk Indonesia Timur, oleh karena itu infrastruktur pengisian kendaraan listrik harus dipersiapkan dengan baik dan masif.
"SPKLU merupakan wujud nyata komitmen PLN untuk menjaga keberlangsungan lingkungan melalui penyediaan energi ramah lingkungan demi generasi yang lebih baik di masa depan," kata Budiono.
Dengan beroperasinya SPKLU tersebut, menambah jumlah infrastruktur SPKLU yang beroperasi menjadi 40 unit yang tersebar di 32 lokasi se Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Budiono merinci, SPKLU tersebut berjenis Medium Charging serta memiliki spesifikasi daya 1x22 kW.
Bagi Budiono, PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan ke masyarakat. Penggunaan kendaraan listrik dinilai berperan penting dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.
Sebagai lokomotif transisi energi, PLN akan terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk menyediakan infrastruktur pengisian baterai yang nyaman secara masif bagi seluruh pengguna kendaraan listrik.
"Terima kasih ke para pengguna kendaraan listrik yang telah mempercayakan layanan isi daya kendaraan listrik di SPKLU PLN,” ujar Budiono.
Hal ini selaras dengan penugasan Pemerintah kepada PLN yang tertuang di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) untuk transportasi jalan.
Budiono juga mencatat jumlah transaksi dari sejak awal SPKLU berdiri adalah sebanyak 5.652 transaksi. Salah seorang pengguna mobil listrik di Kota Makassar Utara, Asri menyambut baik hadirnya banyak SPKLU di Kota Makassar.
"Dengan hadirnya SPKLU ini merupakan angin segar bagi kami yang memiliki mobilitas tinggi di Kota Makassar. Selain itu sejak menggunakan mobil listrik pengeluaran operasional saya lebih hemat." ujar Asri.
Dirinya mengaku, dulu saat menggunakan mobil konvensional bisa menghabiskan biaya operasional Rp 800 ribu per bulannya. Sekarang, saat menggunakan mobil listrik dengan mobilitas tinggi, ia hanya mengeluarkan biaya operasional Rp270 ribu per bulannya, yang berarti Asri menghemat biaya Rp530 ribu per bulannya.
"Pembangunan SPKLU ini merupakan sesuatu yang positif untuk penguatan ekosistem kendaraan listrik apalagi animo masyarakat menggunakan kendaraan listrik sudah cukup tinggi," tambahnya.