Pjs Wali Kota Makassar tekankan prinsip kehati-hatian dalam penyerapan APBD
Makassar (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis menekankan agar organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan serapan APBD 2024.
"Triwulan ketiga ini saya hadir untuk mendorong percepatan program yang belum terserap anggarannya. Tetapi tentu masing-masing OPD tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujar Andi Arwin Azis, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa.
Andi Arwin Azis dalam rapat monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan APBD Makassar sampai dengan triwulan III 2024 mengatakan, anggaran tersebut tidak diserap begitu saja tetapi dipastikan semua anggaran yang terserap itu sudah dimitigasi.
Menurut dia, masing-masing perangkat daerah dapat mengantisipasi potensi masalah yang bakal timbul di kemudian hari, sehingga langkah mitigasi sangat penting dilakukan.
"Ini perlu kami tekankan agar teman-teman dalam menjalankan kegiatannya itu dengan aman dan tidak terjadi masalah," katanya pula.
Dalam rapat itu, Arwin juga membeberkan beberapa perangkat daerah yang capaiannya terbilang tinggi. Di antaranya, Badan Kesbangpol Makassar menjadi OPD dengan serapan tertinggi yakni 94 persen.
Selain itu, dia mengatakan beberapa program kerja masuk dalam APBD perubahan, sehingga realisasinya baru bisa terealisasi bulan ini.
"Karena ada program strategis yang ada di OPD itu masuk di perubahan APBD. Praktis baru bisa dilaksanakan Oktober ini. Prinsipnya bisa jalan Oktober," ujarnya lagi.
Begitu pula OPD masing-masing, kata dia, sudah menyampaikan kendalanya. Tetapi, dia bersyukur karena mereka mengungkapkan dapat menyelesaikannya.
Makanya, ia tak harus mengintervensi detail pasalnya semuanya menyanggupi apa yang terjadi di internalnya.
Sejauh ini rata-rata realisasi anggaran Pemkot Makassar sudah mencapai 40 sampai 50 persen hingga triwulan III ini.
"Triwulan ketiga ini saya hadir untuk mendorong percepatan program yang belum terserap anggarannya. Tetapi tentu masing-masing OPD tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujar Andi Arwin Azis, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa.
Andi Arwin Azis dalam rapat monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan APBD Makassar sampai dengan triwulan III 2024 mengatakan, anggaran tersebut tidak diserap begitu saja tetapi dipastikan semua anggaran yang terserap itu sudah dimitigasi.
Menurut dia, masing-masing perangkat daerah dapat mengantisipasi potensi masalah yang bakal timbul di kemudian hari, sehingga langkah mitigasi sangat penting dilakukan.
"Ini perlu kami tekankan agar teman-teman dalam menjalankan kegiatannya itu dengan aman dan tidak terjadi masalah," katanya pula.
Dalam rapat itu, Arwin juga membeberkan beberapa perangkat daerah yang capaiannya terbilang tinggi. Di antaranya, Badan Kesbangpol Makassar menjadi OPD dengan serapan tertinggi yakni 94 persen.
Selain itu, dia mengatakan beberapa program kerja masuk dalam APBD perubahan, sehingga realisasinya baru bisa terealisasi bulan ini.
"Karena ada program strategis yang ada di OPD itu masuk di perubahan APBD. Praktis baru bisa dilaksanakan Oktober ini. Prinsipnya bisa jalan Oktober," ujarnya lagi.
Begitu pula OPD masing-masing, kata dia, sudah menyampaikan kendalanya. Tetapi, dia bersyukur karena mereka mengungkapkan dapat menyelesaikannya.
Makanya, ia tak harus mengintervensi detail pasalnya semuanya menyanggupi apa yang terjadi di internalnya.
Sejauh ini rata-rata realisasi anggaran Pemkot Makassar sudah mencapai 40 sampai 50 persen hingga triwulan III ini.