Presiden Prabowo dukung Kemenkomdigi berantas oknum aparat terlibat judi online
Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto mendukung langkah Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) dalam upaya memberantas praktik judi online yang melibatkan oknum aparat pemerintahan.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Meutya Hafid usai menghadap Presiden Prabowo untuk menyampaikan laporan terkini seputar penangkapan pegawainya oleh polisi karena diduga terlibat judi online.
"Presiden menyampaikan bahwa langkah-langkah sudah betul, diteruskan," katanya.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Meutya menyatakan kesiapannya untuk memberikan akses kepada kepolisian dalam proses penyidikan yang sedang berlangsung.
Jika diperlukan, kata Meutya, pihaknya tidak akan ragu untuk memfasilitasi pengembangan penyidikan, termasuk memungkinkan kepolisian masuk ke kantor mereka.
"Agar kantor kami juga bisa menjalankan tugas dan fungsi yang diamanahkan Presiden dengan baik," katanya.
Meutya juga menerbitkan instruksi agar seluruh pejabat dan PNS di Kemenkomdigi berkolaborasi dengan kepolisian dalam penyidikan yang berlangsung.
"Instruksi ini bertujuan untuk membantu polisi menemukan anggota lain dari Kemenkomdigi yang mungkin perlu diperiksa lebih lanjut," ujarnya.
Langkah berikutnya untuk mencegah peristiwa serupa terulang, Meutya menambah jumlah tenaga pengawas ruang digital untuk memantau kinerja para operator dalam menangani situs judi online.
Langkah lain yang juga ditempuh berupa menguatkan semangat nasionalisme melalui pelaksanaan apel rutin tiga kali sehari di lingkungan Kemenkomdigi. Setiap pergantian shift, para pegawai melaksanakan apel sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan semangat moral teman-teman dan mengingatkan kita semua akan komitmen terhadap NKRI, seperti yang selalu diingatkan oleh Presiden," katanya.
Inisiatif ini, kata Meutya, bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan loyalitas di antara pegawai, serta meneguhkan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas untuk negara.Meutya, bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan loyalitas di antara pegawai, serta meneguhkan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas untuk negara.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Meutya Hafid usai menghadap Presiden Prabowo untuk menyampaikan laporan terkini seputar penangkapan pegawainya oleh polisi karena diduga terlibat judi online.
"Presiden menyampaikan bahwa langkah-langkah sudah betul, diteruskan," katanya.
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Meutya menyatakan kesiapannya untuk memberikan akses kepada kepolisian dalam proses penyidikan yang sedang berlangsung.
Jika diperlukan, kata Meutya, pihaknya tidak akan ragu untuk memfasilitasi pengembangan penyidikan, termasuk memungkinkan kepolisian masuk ke kantor mereka.
"Agar kantor kami juga bisa menjalankan tugas dan fungsi yang diamanahkan Presiden dengan baik," katanya.
Meutya juga menerbitkan instruksi agar seluruh pejabat dan PNS di Kemenkomdigi berkolaborasi dengan kepolisian dalam penyidikan yang berlangsung.
"Instruksi ini bertujuan untuk membantu polisi menemukan anggota lain dari Kemenkomdigi yang mungkin perlu diperiksa lebih lanjut," ujarnya.
Langkah berikutnya untuk mencegah peristiwa serupa terulang, Meutya menambah jumlah tenaga pengawas ruang digital untuk memantau kinerja para operator dalam menangani situs judi online.
Langkah lain yang juga ditempuh berupa menguatkan semangat nasionalisme melalui pelaksanaan apel rutin tiga kali sehari di lingkungan Kemenkomdigi. Setiap pergantian shift, para pegawai melaksanakan apel sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
"Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan semangat moral teman-teman dan mengingatkan kita semua akan komitmen terhadap NKRI, seperti yang selalu diingatkan oleh Presiden," katanya.
Inisiatif ini, kata Meutya, bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan loyalitas di antara pegawai, serta meneguhkan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas untuk negara.Meutya, bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan loyalitas di antara pegawai, serta meneguhkan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas untuk negara.