Kapolda Sulbar dorong Bhayangkari jadi pelopor ketahanan keluarga
Mamuju (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Adang Ginanjar mendorong para Bhayangkari agar menjadi pelopor dalam memperkokoh ketahanan keluarga.
"Saya mendorong agar Bhayangkari Daerah Sulbar dapat menjadi pelopor dalam memperkokoh ketahanan keluarga yang merupakan pilar dasar ketahanan nasional," kata Adang Ginanjar, pada sosialisasi Bhayangkari mendukung Polri Presisi untuk Negeri Pilkada Damai menuju Indonesia Maju, di Mamuju, Jumat.
Pada kesempatan itu, Irjen Adang menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh anggota Bhayangkari yang terus setia mendukung tugas dan tanggung jawab suami-suami mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kehadiran dan dukungan Bhayangkari tidak hanya memperkuat semangat kami di lapangan, tetapi juga menginspirasi seluruh anggota kepolisian dalam menjalankan tugas dengan penuh integritas dan komitmen tinggi," ujar Adang Ginanjar.
Menurut Adang, kehadiran Bhayangkari juga dapat berperan penting dalam menciptakan suasana yang damai di tengah masyarakat.
"Saya percaya, dengan kehadiran dan kontribusi Bhayangkari, masyarakat akan merasakan adanya teladan yang baik tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," katanya.
Ia menyampaikan Polri saat ini mengusung konsep Presisi, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Konsep ini, menurut Adang Ginanjar, tidak hanya sekedar slogan, namun menjadi landasan utama bagi seluruh anggota kepolisian dalam bertindak profesional, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan adil.
"Dalam hal ini Bhayangkari, berperan sebagai pendorong moral dan emosional yang sangat berharga," ujarnya.
Kekuatan dan dukungan Bhayangkari menurut Kapolda, membuat anggota kepolisian lebih tegar, disiplin dan siap menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban.
"Sebagai anggota Polri, kami berkomitmen penuh untuk menjaga netralitas dan memastikan seluruh proses berlangsung tanpa hambatan. Namun, untuk mencapai hal ini, kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bhayangkari," terangnya.
Adang juga mengatakan di era modern saat ini tantangan semakin kompleks, termasuk penyebaran berita hoaks dan konflik yang dipicu oleh perbedaan politik.
"Di sinilah peran Bhayangkari menjadi penting, sebagai teladan bagi keluarga dan masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kedamaian dan menghindari konflik," ujarnya.
"Dengan dukungan Bhayangkari, kami percaya bahwa Polri dapat menjalankan tugas menjaga demokrasi dan ketertiban dengan lebih efektif, demi tercapainya Indonesia yang lebih maju," tambah Adang Ginanjar.
"Saya mendorong agar Bhayangkari Daerah Sulbar dapat menjadi pelopor dalam memperkokoh ketahanan keluarga yang merupakan pilar dasar ketahanan nasional," kata Adang Ginanjar, pada sosialisasi Bhayangkari mendukung Polri Presisi untuk Negeri Pilkada Damai menuju Indonesia Maju, di Mamuju, Jumat.
Pada kesempatan itu, Irjen Adang menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh anggota Bhayangkari yang terus setia mendukung tugas dan tanggung jawab suami-suami mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kehadiran dan dukungan Bhayangkari tidak hanya memperkuat semangat kami di lapangan, tetapi juga menginspirasi seluruh anggota kepolisian dalam menjalankan tugas dengan penuh integritas dan komitmen tinggi," ujar Adang Ginanjar.
Menurut Adang, kehadiran Bhayangkari juga dapat berperan penting dalam menciptakan suasana yang damai di tengah masyarakat.
"Saya percaya, dengan kehadiran dan kontribusi Bhayangkari, masyarakat akan merasakan adanya teladan yang baik tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," katanya.
Ia menyampaikan Polri saat ini mengusung konsep Presisi, yaitu prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Konsep ini, menurut Adang Ginanjar, tidak hanya sekedar slogan, namun menjadi landasan utama bagi seluruh anggota kepolisian dalam bertindak profesional, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan adil.
"Dalam hal ini Bhayangkari, berperan sebagai pendorong moral dan emosional yang sangat berharga," ujarnya.
Kekuatan dan dukungan Bhayangkari menurut Kapolda, membuat anggota kepolisian lebih tegar, disiplin dan siap menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban.
"Sebagai anggota Polri, kami berkomitmen penuh untuk menjaga netralitas dan memastikan seluruh proses berlangsung tanpa hambatan. Namun, untuk mencapai hal ini, kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bhayangkari," terangnya.
Adang juga mengatakan di era modern saat ini tantangan semakin kompleks, termasuk penyebaran berita hoaks dan konflik yang dipicu oleh perbedaan politik.
"Di sinilah peran Bhayangkari menjadi penting, sebagai teladan bagi keluarga dan masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kedamaian dan menghindari konflik," ujarnya.
"Dengan dukungan Bhayangkari, kami percaya bahwa Polri dapat menjalankan tugas menjaga demokrasi dan ketertiban dengan lebih efektif, demi tercapainya Indonesia yang lebih maju," tambah Adang Ginanjar.