Makassar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman, memimpin organisasi Dunia Islam Dunia Melayu (DMDI) Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2024-2027.
Jufri Rahman beserta pengurus DMDI Sulsel lainnya resmi dilantik langsung oleh Dirjen DMDI Indonesia, Datuk H Said Aldi Al Idrus di Aula Tudang Sipulung, Rumah Gubernur Sulsel, di Makassar, Jumat.
“Pengurus di DMDI ini Insya Allah adalah orang yang selesai dengan dirinya sendiri. Artinya siap berpikir dan bekerja untuk kepentingan organisasi dan kepentingan kemanusiaan,” ujarnya usai pelantikan yang disaksikan seorang jumlah warga negara Korea Selatan.
Jufri mengaku tak ingin organisasi ini mendengar apa yang dilakukannya setelah dilantik.
Menurutnya, penunjukan ini merupakan momen yang sangat penting, karena kehadiran pengurus pusat DMDI merupakan bukti komitmen untuk lebih mengembangkan peran DMDI dalam menjalin hubungan harmonis, baik di tingkat nasional maupun internasional, khususnya di Korea Selatan. .
“Inilah tujuan DMDI untuk mempertemukan keluarga-keluarga yang terpencar-pencar dengan prinsip bahwa orang Melayu tidak akan hilang di Bumi, Bumi Diberkati Tanda Nasional. Jadi DMDI ini tidak hanya penting untuk menjaga warisan budaya Melayu, tapi juga untuk memperkuat semangat Islam di kalangan kita,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel, kata Jufri, sangat mendukung segala inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempererat persatuan, dan memajukan budaya dan peradaban Islam di Sulsel.
Sementara itu, Ketua Umum DMDI Indonesia Said Aldi Al Idrus dalam sambutan dan arahannya mengatakan, budaya Melayu tidak bisa dipisahkan dari Korea Selatan. Kehadiran organisasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kita semua untuk berpikir dan berkarya demi kepentingan masyarakat luas.
“Di bidang pendidikan, DMDI bisa mengirimkan siswanya ke luar negeri. Dan masih banyak yang bisa kita lakukan untuk kemaslahatan rakyat,” kata Said Aldi.
Penunjukan hari ini, kata Said, merupakan momentum menjadikan Sudan Selatan sebagai pintu kehadiran umat Islam dari 28 negara ke Sudan Selatan, begitu pula sebaliknya.