Kupang (ANTARA Sulsel) - Provinsi Nusa Tenggara Timur hanya mendapat alokasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini sebanyak 1.162 dari 51.189 orang yang diusulkan ke Jakarta untuk mengisi kekurangan pegawai di 22 pemerintahan kabupaten/kota yang ada.
"Formasi yang diusulkan untuk 22 kabupaten/kota dan provinsi sebanyak 51.189 orang, namun hanya disetujui sebanyak 1.612 orang," kata Sekretaris Daerah NTT Fransiskus Salem di Kupang, Sabtu.
Ia menjelaskan total formasi yang disetujui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu antara lain untuk mengisi formasi di sekretariat Provinsi NTT sebanyak 144 orang, Kota Kupang 31 orang, dan Kabupaten Kupang 50 orang.
Sementara, Kabupaten Timor Tengah Utara 49 orang, Kabupaten Malaka 200 orang, Kabupaten Alor 30 orang, Kabupaten Manggarai Timur 91 orang, dan Ende 60 orang.
Kabupaten Sikka mendapat alokasi 48 orang, Flores timur 44 orang, Sumba Barat 147 orang, Sumba Timur 69 orang dan Lembata tidak kebagian jatah dalam musim penerimaan CPNS tahun ini.
Menurut Salem, seleksi CPNS kali ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Perekrutannya pun dilakukan secara "online". Untuk itu, pihaknya akan mengadakan kerja sama dengan Politeknik Negeri Kupang terkait pemanfaatan labotarorium komputer.
Ketika ditanya soal adanya prioritas khusus bagi putra daerah dalam penerimaan CPNS tahun ini, Salem mengatakan tidak ada regulasi yang mengatur tentang prioritas bagi putra daerah.
"Ini kompetisi bebas bagi siapa pun tanpa melihat asal daerahnya. Jika ingin lolos dalam setiap seleksi, perluaslah wawasan dan cara berpikir, karena anak-anak kita juga pintar," ujarnya.
Umumnya, CPNS dari luar NTT hanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan nimor induk pegawai (NIP) setelah itu minta dimutasi ke daerah asalnya, dengan seribu macam alasan.
Akibatnya, NTT tetap saja mengalami kekurangan pegawai, entah itu yang berada di lingkungan sekretariat daerah maupun tenaga medis serta dokter spesialis.
"Kita masih kekurangan tenaga kesehatan, karena banyak dokter dan para medis setelah lulus menjadi CPNS dan sudah mengantongi NIP, langsung mintah pindah ke daerah asalnya di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan lain-lain," katanya. L. Molan
Berita Terkait
BMKG : Gempa magnitudo 5,0 di Alor NTT tidak berpotensi tsunami
Selasa, 16 April 2024 12:33 Wib
1.076 penumpang dari NTT tiba di Pelabuhan Makassar pada H+5 Lebaran
Selasa, 16 April 2024 6:13 Wib
Kemenkumham Sulsel dan Kakanwil NTT bahas kolektif kolegial
Selasa, 2 April 2024 21:18 Wib
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
AP I : Bandara El Tari buka rute penerbangan baru Kupang-Makassar PP
Jumat, 22 Maret 2024 11:44 Wib
BMKG imbau masyarakat tidak panik dengan gempa susulan di Kabupaten Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 17:53 Wib
Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 13:04 Wib
BMKG : Gempa bermagnitudo 5,6 guncang wilayah Nagekeo NTT
Kamis, 25 Januari 2024 21:08 Wib