Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) fokus mempercepat operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih agar memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman di Makassar, Selasa, mengatakan daerah itu menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menyelesaikan 100 persen pembentukan badan hukum Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Tercatat, terdapat 3.059 koperasi di 24 kabupaten/kota, terdiri dari 2.266 desa dan 793 kelurahan.
Jufri mengatakan untuk tahap berikutnya adalah operasionalisasi koperasi. Langkah itu mencakup penyusunan rencana usaha, perizinan, menjalankan unit-unit usaha, melibatkan anggota masyarakat, menjaga stabilitas bisnis, hingga evaluasi pengembangan secara berkelanjutan.
Ia mengatakan telah menghimbau seluruh Satuan Tugas tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengambil peran sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing, mulai dari pendampingan hingga pengembangan bisnis kepada seluruh kelompok masyarakat.
"Sebagai contoh, Koperasi Desa Merah Putih Aeng Batu-Batu di Kabupaten Takalar kini menjadi percontohan," katanya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Makassar hari ini.
Koperasi tersebut memiliki berbagai unit usaha, mulai dari gerai sembako, produk UMKM, pangkalan LPG, apotek desa, klinik desa, pupuk bersubsidi, penyewaan alat pertanian, jasa logistik, layanan perbankan, hingga pengajuan pembiayaan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), katanya, menjelaskan.
Menurut Jufri, saat ini terdapat 38 koperasi desa di Sulsel yang sudah operasional. Pemprov mendorong lainnya agar membuat akun di Sistem Informasi Manajemen (SIM) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sehingga lebih cepat mengakses permodalan.

Terdapat Rp200 triliun yang diinject oleh Menteri Keuangan ke Himbara. "Sebenarnya itu membuka ruang untuk makin cepat bagi Koperasi Desa Merah Putih memperoleh akses permodalan,” ujar dia.
Sementara itu, Sesmenkop Ahmad Zabadi menekankan pentingnya percepatan pembiayaan koperasi. Evaluasi Kementerian mencatat sebagian Kopdes sudah berjalan operasional, meskipun masih butuh proses persiapan proposal, sarana, dan fasilitas.
“Insya-Allah ini kan saat ini memang memasuki tahap operasional, dan kita menargetkan misalnya dalam akhir bulan ini Insyaallah kita sudah bisa melakukan pembiayaan dari Himbara," katanya, menjelaskan.
Untuk skema pembiayaan kurang lebih 1.000 koperasi merah putih, yang kemudian ini akan diakselerasi sampai dengan akhir dengan tahun ini sampai dengan 80 ribu Koperasi Merah Putih.
Dirinya berharap dinas koperasi provinsi dan kabupaten/kota terus melakukan sosialisasi, pendampingan, dan memastikan seluruh proses berbasis digital agar transparan dan akuntabel melalui Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (SIM Kopdes).

