Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat mengimbau masyarakat di daerah itu agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, menyusul cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan yang melanda wilayah pesisir Kabupaten Mamuju pada Rabu siang.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi, sebab kondisi cuaca di wilayah Sulbar saat ini sedang tidak menentu," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah di Mamuju, Rabu.
Dilaporkan pada Rabu siang hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda wilayah pesisir di Kabupaten Mamuju, meliputi Kecamatan Simboro, Kalukku, dan Kecamatan Mamuju.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 13.00 WITA itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum dan rumah warga di beberapa lokasi, di antaranya tenda dan panggung kegiatan Mamuju Festival di Anjungan Manakarra Mamuju rusak dan roboh akibat terpaan angin kencang.
"Sejauh ini tidak ada laporan korban dalam peristiwa itu, namun beberapa atap rumah warga di sekitar pesisir mengalami kerusakan ringan hingga berat," terang Yasir Fattah.
Berdasarkan hasil pantauan citra satelit BMKG pada 29 Oktober 2025, terdeteksi adanya pertumbuhan awan konvektif signifikan di wilayah perairan Topoyo yang kemudian bergerak ke arah Barat Daya menuju perairan Mamuju dan Tapalang.
Puncak pertumbuhan awan terjadi pada pukul 04.40 UTC di wilayah perairan Selat Makassar bagian tengah, dan berkembang kembali di sekitar wilayah Kecamatan Kalukku pada pukul 05.00 UTC, yang kemudian meluas ke wilayah Kecamatan Mamuju dan Simboro.
Dari alat penakar hujan otomatis (ARG Mamuju) tercatat curah hujan mulai pukul 04.54 UTC hingga 06.30 UTC yang menandakan adanya hujan dengan intensitas cukup tinggi.
BMKG Kelas II Tampa Padang telah menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem sejak pukul 12.30 WITA dan diperbarui kembali pada pukul 14.30 WITA sebagai bentuk upaya mitigasi dini terhadap potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Sulbar.
Selain mengimbau terhadap potensi bencana hidrometeorologi, BPBD Sulbar lanjut Yasir Fattah juga mengingatkan masyarakat agar mengamankan barang-barang dan memperkuat struktur ringan di rumah maupun fasilitas umum untuk menghindari kerusakan akibat angin kencang.
Yasir juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah bertopografi curam, tebing, atau rawan longsor, terutama saat hujan deras berdurasi lebih dari satu jam.
BPBD Sulbar, tambahnya, juga akan terus melakukan pemantauan lapangan, pendataan kerusakan dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Mamuju serta instansi terkait.
"Langkah ini sejalan dengan arahan gubernur agar seluruh perangkat daerah memperkuat kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang masih berlanjut," kata Yasir Fattah.

