Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah Komunitas anak muda di Makassar, Sulawesi Selatan mengelar aksi damai dengan meminta pengunjung bertandantangan diatas spanduk putih bertuliskan "Makassar Kota Aman".
"Dengan aksi dukungan pengumpulan tandatangan ini kepada masyarakat diharapkan menghapus sigma Makassar yang dikatakan `kota tidak aman` atas gangguan teror kejahatan," kata korlap aksi Andi Maulana, Minggu.
Disela pengumpulan tandatangan dan video testimoni saat "car free day" di Anjungan Pantai Losari, kata Maulana, dia meminta agar Pemerintah Kota Makassar dan kepolisian bergerak cepat mengantisipasi hal tersebut.
"Kami berharap polisi dan pemerintah setempat segera menyelesaikan persoalan ini. Bisa dilihat di jejaring sosial hastag tanda pagar `Makassar Tidak Aman` terus menjadi `trending topic`," ujarnya.
Menurutnya aksi teror geng motor hingga berujung pada pembunuhan dan perampokan marak selama satu bulan terakhir di Kota Makassar saat malam hari sehingga aktivitas pada malam hari dikurangi
"Makanya dengan kejadian itu kami membuat gerakan tanda pagar Makassar Kota Aman untuk menghindari opini yang berlebihan tentang Makassar dengan mengumpulkan dukungan masyarakat," ujar aktivis ini.
Saat ditanyai apakah aksi kejahatan itu skenario yang dibuat-buat, dia mengemukakan kalau diteliti rata-rata pelakunya adalah anak remaja yang melakukan aksi yang berlebihan tersebut karena dianggap partarungan gensi di antara klub gang motor mereka.
"Ini jelas kenakalan remaja yang dilakukan secara berlebihan. Untuk itu kami minta ketegasan kepolisian dan pemerintah segera mencari solusi, bila bersalah meskipun dibawah umur harus di tindak tegas," harapnya.
Salah satu warga bernama Kheriunnisa (24) usai menberikan video testimoni mengatakan, dampak dari Makassar tidak aman tersebut membuat orang menjadi resah dan tidak melakukan aktivitas malam hari.
"Kejahatan dan kriminalitas di Kota Makassar terus naik apalagi aksi-aksi geng motor yang meresahkan semua orang. Kami berharap polisi dan pemerintah menciptakan situasi aman dan nyaman buat masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, selama sepekan terkahir aksi brutal geng motor merebak di sejumlah tempat mulai dari aksi pembunuhan yang diunggah di internet, perampokan dan perampasan kendaraan bahkan penodongan.
Polisi dan pemerintah setempat dinilai sejumlah pihak gagal memberantas geng motor di Makassar karena dianggap tidak direspon cepat dan terkesan ada pembiaran, padahal laporan dan fakta kejadian terus diinformasikan. Agus Setiawan
Berita Terkait
Forkesi Chapter Makassar mengedukasi tumbuh kembang anak
Sabtu, 4 Mei 2024 18:07 Wib
Kementerian PPPA: Telah ada UPTD PPA di 34 provinsi di Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 22:37 Wib
Pokja Sulsel tingkatkan kualitas anak usia dini melalui Gebyar PAUD 2024
Jumat, 3 Mei 2024 11:00 Wib
Pansus DPRD Sulsel terus matangkan Raperda Kesehatan Ibu dan anak
Kamis, 2 Mei 2024 18:27 Wib
Bunda PAUD Sulsel menggelar baksos operasi celah bibir anak
Rabu, 1 Mei 2024 13:24 Wib
Koalisi Perempuan Sulsel dan DPP IMMIM kolaborasi tekan perkawinan anak
Rabu, 1 Mei 2024 11:46 Wib
LPAI serukan kepada pemerintah blokir gim daring yang mengandung kekerasan
Sabtu, 27 April 2024 19:57 Wib
Jaksa KPK akan memanggil istri dan anak SYL untuk beri keterangan di persidangan
Rabu, 24 April 2024 22:21 Wib