Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Barat pada Februari 2015 sebesar 101,70 atau turun 0,33 persen dibandingkan NTP Januari 2015 yang sebesar 102,04.
"Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulbar pada Februari 2015 sebesar 0,78 persen, yang secara umum dipicu oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,25 persen dan indeks harga kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi sebesar 2,39 persen," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Rabu.
Menurutnya, perkambangan NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 95,06, Subsektor Hortikultura (NTP-H) 100,65, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 107,32, Subsektor Peternakan (NTP-T) 101,03, dan Subsektor Perikanan (NTN) 99,47.
"NTP Subsektor Perikanan terbentuk dari gabungan perikanan tangkap dan budidaya perikanan yang memiliki NTP masing-masing sebesar 99,52 dan 99,37," jelas Setoianto.
Sementara itu indeks harga lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan kata dia, terjadi padaindeks harga kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat sebesar 0,16 persen, indeks harga kelompok pengeluaran perumahan sebesar 0,04 persen, indeks harga kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,13 persen, indeks harga kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,21 persen, dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,07 persen.
Setianto juga menyebutkan, inflasi di daerah perdesaan terjadi di lima provinsi di Indonesia, tertinggi di DKI Jakarta 1,26 persen dan terendah di Maluku Utara 0,09 persen. Sementara itu 28 provinsi mengalami deflasi perdesaan, tertinggi di Sumatera Barat -2,10 persen dan terendah di Jawa Barat -0,02 persen. Daerah Sulawesi Barat menempati urutan ke-13 dari 28 provinsi yang mengalami deflasi.
"Untuk skala nasional, NTP bulan Februari 2015 sebesar 102,26, meningkat sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan Januari 2015, dan mengalami deflasi perdesaan sebesar -0,73 persen," ungkap Setianto. Agus Setiawan
Berita Terkait
Polewali Mandar Sulbar kembangkan literasi berbasis inklusi sosial
Rabu, 1 Mei 2024 20:04 Wib
BPBD: Material longsor menutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
Rabu, 1 Mei 2024 13:36 Wib
Pamuji Raharja Jabat Kepala Kanwil Kemenkuham Sulbar
Selasa, 30 April 2024 19:14 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar edukasi pelaku UMKM agar terus berkembang
Selasa, 30 April 2024 0:18 Wib
Pj Gubernur Sulbar ajak Lapas berbudaya anti korupsi
Senin, 29 April 2024 18:46 Wib
Pemprov Sulbar mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui aplikasi Sapota
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
Disbun Sulbar dorong petani sawit miliki STDB
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Kodim 1427 Pasangkayu dampingi petani kembangkan jagung
Senin, 29 April 2024 6:30 Wib