Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksana tugas Ketua Demokrat Sulawesi Selatan, Ni`matullah menyatakan salah satu Legislator Demokrat di Kabupaten Maros, Akbar Endra sebagai kader yang sombong karena menolak mendaftar bakal calon bupati di partainya.
"Mungkin dia (Akbar Endra) menganggap partai lain lebih bagus, sehingga dia tidak membutuhkan Demokrat di Pilkada Maros," ujarnya di Makassar, Minggu.
Ni`matullah mengatakan, kesombongan Akbar Endra karena sejak awal telah menyatakan diri untuk ikut ambil bagian dalam pemilihan kepala daerah di Maros, namun mengabaikan partainya dan memilih partai politik lainnya.
Dia mengakui, selama proses pendaftaran bakal calon bupati Partai Demokrat, baik di tingkat DPC maupun DPD, Akbar tidak mengambil formulir. Termasuk tidak mengikuti uji kepatutan dan kelaikan.
"Partai apa yang mengantarnya menjadi anggota DPRD Maros. Mungkin dia punya pertimbangan lain," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya sudah ada enam bakal calon bupati Maros mendaftarkan diri. Namun dari jumlah itu tiga diantaranya tidak mengikuti uji kepatutan dan kelaikan. Mereka adalah Muhammad Ilyas, Anwar Ismail, dan Ilham Burhanuddin (PAN).
Sementara tiga bakal calon lainnya yakni Andi Husain Rasul (Golkar), Nurhasan (swasta), serta Haidar Majid (Demokrat) telah mengikuti tahapan tersebut.
"Hanya bakal calon yang mengikuti tahapan berhak diusung. Tidak mungkin kita usung calon kalau dia tidak mendaftarkan diri, meski dia kader," lanjutnya.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan, Partai Demokrat dalam mengusung bakal calon berdasarkan skoring saat uji kepatutan dan kelaikan serta hasil survei.
Ketua DPC Partai Demokrat Maros, Amir, saat dihubungi terpisah menanggapi dengan santai majunya Akbar Endra di Pilkada Maros tanpa melalui Demokrat. Malahan dia menuturkan, Partai Demokrat tidak bisa mengusung sendiri karena hanya tiga kursi di DPRD.
"Biarkan saja dia. Mungkin dia (Akbar Endra) sedang menjajaki koalisinya dengan partai apa yang akan mengusung dia," katanya.
Legislator Partai Demokrat Kabupaten Maros, Akbar Endra lebih memilih mendaftarkan diri di partai politik lainnya ketimbang partainya sendiri yang telah mengantarkannya menjadi anggota DPRD Maros.
"Sepertinya Partai Gerindra cukup seksi di Pilkada kali ini," ujar Akbar Endra.
Dia menyebut Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) lebih seksi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maros ketimbang partai lain. Bahkan Akbar yang akan bertarung di Pilkada Maros mengabaikan Partai Demokrat.
Buktinya, Akbar tidak mendaftarkan diri di Partai Demokrat, melainkan mendaftarkan diri di Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Maros. FC Kuen