Makassar (ANTARA Sulsel) - USAID Prioritas Sulawesi Selatan (Sulsel) melatih 76 fasilitator daerah dari 13 kabupaten/kota di Sulsel ditambah 8 orang dari Papua dalam pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) penggunaan buku bacaan berjenjang.
"Selama pelatihan mereka langsung melakukan simulasi di depan teman-temanya menggunakan buku tersebut dan praktik mengajar di kelas awal di sekolah yang telah ditunjuk agar ketika sampai di daerah, mereka sudah memiliki dasar yang cukup kuat melatih guru-guru," kata Technical Coordinator Buku Bacaan Berjenjang USAID Prioritas Sulsel Hamsah sebagai penanggung jawab program di Makassar, Jumat.
Pelatihan ini, kata dia, diselenggarakan sejak 23 Februari dan akan berakhir 27 Februari 2016.
Dalam pembukaan pelatihan, Koordinator Provinsi USAID Prioritas Sulsel Jamaruddin mengatakan tujuan adanya program buku bacaan berjenjang adalah agar anak lancar membaca dan mudah memahami bacaan.
"Tanpa ketrampilan memahami bacaan, kemampuan akademik siswa tidak berkembang," kata Jamaruddin.
Dalam pelatihan ini, para fasilitator dilatih untuk mempraktikkan membaca bersama, membaca terbimbing dan membaca mandiri.
"Mereka juga melakukan praktik di SD Inpres Bertingkat Mamajang, SD Negeri Mamajang, dan SDN Tanggul Patompo," jelasnya.
Sementara itu, Communication Specialist USAID Prioritas Mustajib mengatakan model buku bacaan berjenjang sudah lumrah diajarkan di negara-negara yang maju tingkat literasinya dan terbukti efektif membuat siswa bukan cuma lancar membaca, tapi juga memahami bacaan.
"Kita kenalkan buku bacaan seperti ini ke publik Sulawesi sebagai langkah awal mengenal penggunaan buku semacam ini lebih jauh. Kita berharap suatu saat, para guru kita bisa juga berkarya secara kreatif membuat buku bacaan berjenjang sendiri," ujarnya.