Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan (Dispora Sulsel) Muhlis Mallajareng mengatakan pihaknya menargetkan pada akhir November mendatang Gedung Olahraga (GOR) Sudiang akan bebas dari bangunan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Akhir November ini, harus sudah bersih dari bangunan," kata Muhlis yang ditemui usai berdialog dengan para PKL yang ada di sekitar GOR Sudiang, Senin.
Muhlis menekankan bahwa pada dasarnya kegiatan berdagang di sekitar GOR Sudiang diperbolehkan, tetapi tidak boleh ada bangunan lapak pedagang di kompleks GOR tersebut.
"Silahkan menjual, tetapi tidak boleh ada bangunan lapak PKL di dalam kompleks ini," ujarnya.
Sebagai jalan keluar, lanjutnya, dapat mencontoh apa yang dilakukan di salah satu kompleks perkantoran di Kabupaten Maros, di mana pada siang hari digunakan sebagai kantor, namun pada malam hari digunakan sebagai pasar malam.
Muhlis mengatakan ke-108 pedagang yang terdata, pada dasarnya siap untuk pindah, karena sebelum membangun lapak tersebut, mereka sudah menandatangani kesepakatan dengan Kepala UPTD GOR Sudiang bahwa mereka siap dipindahkan kapan pun, jika lahan tersebut akan digunakan.
Sedangkan berdasarkan hasil dialog dengan perwakilan pedagang, terdapat tiga point opsi yang diminta para pedagang.
"Pertama mereka menginginkan kalau bisa ini tetap dipertahankan, kedua mereka minta waktu agar diizinkan tetap menjual hingga Idul Fitri nanti, dan terakhir mereka harap bisa direlokasi ke areal sekitar GOR Sudiang," jelasnya.
Meski demikian Perwakilan Pedagang Ibrahim mengatakan pihaknya sebagai warga masyarakat akan tetap mengikuti arahan gubernur.
"Kami sebagai warga masyarakat akan tetap mengikuti arahan gubernur, tapi kami berharap tiga point itu bisa jadi pertimbangan."
Seusai berdialog, Muhlis bersama para pedagang juga meninjau kondisi lapak-lapak di sekitar GOR Sudiang.

