Mamuju (ANTARA Sulbar) - Mantan Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengecam pernyataan Rektor Universitas Asyariah Mandar (Unasman) DR Chuduria Sahabuddin Msi yang diduga melecehkan dan mencemarkan nama baik organisasi FPPI.
"Kami kecam dan tidak terima pernyataan rektor Unasman yang menyatakan FPPI yang menjadi organisasi dianggap bisa melahirkan kader pemberontak dan menjadi cikal bakal PKI, pernyataan ini tidak masuk akal dan tidak rasional," kata mantan ketua Pimkot FPPI Mamuju, Nirwansyah di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, FPPI dengan dasar organisasi Nasional Demokrasi Kerakyatan, Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah berjuang mempertahankan negeri ini dari segala bentuk invasi global agar bangsa ini tetap berdiri kokoh dan berdaulat.
"Kami membangun ruang-ruang pengorganisiran bersama mahasiswa pemuda petani buruh dan nelayan dengan menata kehidupan sosial ekonomi politik budaya masyarakat Indonesia yang lebih baik untuk kemajuan bangsa, kami akan menjaga bangsa ini agar tetap utuh dan berdaulat, dari pengaruh luar, jadi pernyataan tidak rektor tidak rasional," katanya.
Menurut dia, FPPI lahir menjaga kedaulatan NKRI membangun demokrasi yang sehat, untuk membela hak masyarakat, sama sekali tidak ada hubungannya dan berbanding terbalik dengan pernyatan rektor Unasman.
"Dan justru kamilah yang digarda terdepan perjuangan bangsa ini, jika ada ideologi yang memecah belah bangsa ini, termasuk ancaman PKI yang dikhawatirkan, dan kami sudah berjuang untuk itu, mendesak dan melakukan segala upaya yang berkaitan dengan persoalan bangsa ini," kata Nirwansyah yang juga ketua Organisasi Masyarakat Forum Persaudaraan Pemuda Sulbar (FPPS).
Oleh karena itu ia meminta rektor Unasman meminta maaf kepada segenap kader FPPI yang sudah mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa, pada seluruh bidang kehidupan untuk kemajuan serta menjaga harkat dan martabat bangsa ini di mata dunia.
"Jangan karena ada penolakan mahasiswa yang membayar biaya pungutan sebesar Rp200 ribu di kampus Unasman, lalu menuding FPPI sebagai cikal bakal PKI, rektor mesti minta maaf dan intropeksi diri, kader FPPI merasa sangat terpukul dengan pernyataan rektor, karena pernyataan itu dianggap dapat menyesatkan," katanya.
Berita Terkait
Kemenag Sulbar kampanye wajib halal UMKM di Mamuju
Minggu, 5 Mei 2024 1:24 Wib
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
BPBD: Material longsor menutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju Tengah
Rabu, 1 Mei 2024 13:36 Wib
Polres Mamuju Tengah menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Selasa, 30 April 2024 21:06 Wib
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Kodim Mamuju menggelar Komsos ciptakan pilkada damai 2024
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pengusaha gula harap kunjungan Presiden ke Mamuju berdampak positif
Jumat, 26 April 2024 14:41 Wib