Makassar (Antara Sulsel) - Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU) Makassar meminta masyarakat agar teliti membeli telur menjelang perayaan Maulid Nabi Besar Maulid SAW karena diduga beredar telur DOC atau Tetas tidak layak konsumsi.
"Dari hasil sidak ditemukan dan penelitian adanya indikasi peredaran telur tetas yang beredar di masyarakat dan patut diwaspadai," ungkap Ketua KPPU Makassar Ramli Simanjuntak usai sidak di pasar tradisional Pabaeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan laporan yang masuk serta hasil penelitian tim KPPU di lapangan, distribusi telur tetas mulai beredar pada sejumlah titik di Kota Makassar.
Pasokan telur-telur tersebut dididuga berasal dari Kabupaten Sidrap dan sekitarnya, mengingat tingginya permintaan jelang perayaan maulid maka telur tetas mulai marak dijual dipasaran.
"Diimbau agar masyarakat hati-hati membeli telur apalagi dalam jumlah banyak, telur-telur tetas itu biasanya sudah rusak namun oknum tidak bertanggungjawab tetap memasarkan dengan membuatnya terlihat sempurna,"beber Ramli.
Terkait dengan hal itu, KPPU Makassar meminta masyarakat melaporkan bila menemukan penjual atau pemasok besar memperdagangkan telur tetas yang tidak layak konsumsi, agar segera ditindaklanjuti.
"Kalau memang nantinya ditemukan pemasok dari distributor besar maka akan direkomendasikan untuk dilaporkan. praktik-praktik itu adalah perbuatan pidana dan pelakunya bisa dipenjara,"tegasnya kepada wartawan
Diketahui, telur tetas adalah khusus dikembangkan peternakan setelah dilakukan peneropongan dari hari ketujuh sampai hari ke-18, tujuannya untuk mengetahui apakah bakal jadi anak ayam atau tidak.
Dan apabila di hari ketujuh telur tampak tidak berkembang (embrio ayamnya) maka telur dipisahkan dan dapat dijual untuk sebagai telur untuk membuat kue pada umumnya.
Meski demikian telur ini masih layak konsumsi karena struktur antara putih dan kuning masih utuh dan berkualitas. Sedangkan bila hari ke-18 ditemukan telur gagal berkembang maka telur tersebut umumnya akan dibuang oleh peternak.
Karena jumlah permintaan meningkat, biasanya oknum tidak bertanggungjawab akan menjualnya kepada para pedagang dengan harga murah. Telur ini dikenal dengan nama telur BS atau disebut Kacing Cala.
Telur ini akan diakali agar tidak terus membusuk dengan mengkukusnya agar kuning telur tidak gampang hancur seperti bila direbus. Telur busuk ini sangat merugikan konsumen dan bisa membahayakan kesehatan, karena selain kandungan gizi dan lemak alami yang dimiliki telur rusak, dan bila dikonsumi terus menerus menyebabkan kanker.
Telur BS ini penampakan dari luar hampir mirip dengan telur segar pada umumnya. Membedakannya yakni konsistensi antara putih telur dengan kuning telur. Pada telur normal putih dan kuning tidak bercampur, sedangkan telur BS cenderung encer dan tidak normal seperti telur biasanya.
Berita Terkait
JK: Saya dan Rizal Ramli bertentangan tetapi tetap bersahabat
Rabu, 3 Januari 2024 12:01 Wib
Jenazah Rizal Ramli dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan pada Kamis
Rabu, 3 Januari 2024 9:29 Wib
KSP Moeldoko menyampaikan belasungkawa atas wafatnya sang sahabat Rizal Ramli
Rabu, 3 Januari 2024 8:21 Wib
Capres Ganjar kenang mendiang Rizal Ramli sebagai ekonom istimewa
Rabu, 3 Januari 2024 8:04 Wib
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli meninggal dunia
Selasa, 2 Januari 2024 22:05 Wib
Buronan terpidana korupsi dari Papua Barat dibekuk di Makassar
Senin, 30 Oktober 2023 2:20 Wib
Kahmi Sulsel menggelar ngobrol Pilpres 2024 menghadirkan tiga relawan capres
Senin, 2 Oktober 2023 0:30 Wib
Sekolah berbasis digital pertama di Sulsel menggelar Tanfidz Camp
Sabtu, 6 Agustus 2022 21:28 Wib