Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menilai anggota DPD RI AM Fatwa yang tutup usia pada Kamis (14/12) pagi di Jakarta memiliki karakter luhur.
"Ia memiliki karakter yang bisa terbaca jiwa luhurnya," kata Gubernur Syahrul yang ditemui di Makassar, Kamis.
AM Fatwa, kata Syahrul, sedikit banyak telah mewakili karakter Bugis Makassar yang tegas, namun untuk kepentingan rakyat.
"Ia (AM Fatwa) jika melakukan koreksi itu kadang-kadang tajam banget, sama dengan Syahrul," ujarnya.
AM Fatwa, kata Syahrul, semasa hidupnya juga telah berjuang untuk kepentingan rakyat dan masyarakat yang ia wakili.
"Kami juga telah mengirimkan ucapan bela sungkawa," imbuhnya.
AM Fatwa adalah tokoh kelahiran Bone, Sulsel, yang telah dua periode menjadi anggota DPD dan pernah menjabat Wakil ketua MPR periode 2004-2009 dan wakil ketua DPR periode 1999-2004.
Pagi ini tersebar berita duka dari Dian Islamiati, putri Fatwa, bahwa ayahnya wafat pada Kamis, 14 Desember 2017, pukul 06.25 WIB pada usia 78 tahun di RS MMC Jakarta.
Selain faktor usia lanjut, Fatwa diketahui menderita penyakit yang telah cukup lama dia derita sehingga membuat kesehatannya kian menurun dan menemui ajal untuk berpulang ke rahmatullah.
Jasad Fatwa disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka, di Jalan Condet Pejaten Nomor 11, Jakarta Timur, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta, pada Kamis siang.
Semasa hidup, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pernah menganugerahkan penghargaan "pejuang antikezaliman" kepada AM Fatwa di Teheran saat mengikuti konferensi?National Congress of Fajrafarinan?(Fajr Creator) ke-2 pada 29 Januari 2008.
Di dalam negeri, Fatwa juga pernah mendapat penganugerahan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo ?Yudhoyono. Fatwa diterima secara baik oleh warga Batak dan mendapat gelar?Ginting?di Brastagi, Tanah Karo, lalu marga Harahap, di Padang Sidempuan, Sumatra Utara.
Selain itu mendapat Piagam Adat dari Sai Batim Raja Adat Kesatuan Paksi Pak Skala Brak dengan gelar?Tumenggung Alip?di Lampung, Lencana Kehormatan Radyolaksono dari Sri Sunan Pakubuwono XII dari Solo dan pemberian nama?Hadinagoro?dan gelar?Kanjeng Pangeran?pada 2003.
AM Fatwa merupakan salah saksi sejarah babak hitam rezim Orde Baru, rezim yang pernah menjebloskan dia ke penjara.
Berita Terkait
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib