Makassar (ANTARA) - Calon Legislatif (Caleg) perempuan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang tengah merancang berbagai strategi untuk mengawal pemilu bersih dan lebih bermartabat.
Komitmen ini disampaikan pada Dialog Hari Perempuan Internasional bersama caleg perempuan di Sulawesi Selatan yang digelar oleh Koalisi perempuan Indonesia selaku pemantau jalannya pesta demokrasi lima tahun sekali tersebut, Sabtu.
Ada tujuh caleg perempuan dari berbagai partai, begitu pula daerah pemilihan (dapil). Ada yang dari dapil kabupaten, kota hingga provinsi.
Untuk dapil kabupaten daerah, hadir Hj Andi Tenri Sompala dari Partai Demokrat dapil Kabupaten Wajo. Sedangkan untuk dapil Kota Makassar yakni Seniwati SH dapil 4 Panakkukang-Manggala dari Partai Bulan Bintang, Ariela Hana Sinjaya dari Partai Nasdem dapil Mamajang- Mariso-Tamalate (Mamarita) dan Yuniar Tompo dapil Mamarita.
Sementara untuk tingkat provinsi, hadir
Drg Andi Rachmatika Dewi dari Partai Nasdem dapil provinsi A, bersama Mutiara dapil Sulsel A dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selain itu ada Andi Nina Anggraeny dari Partai Bulan Bintang dapil Sulsel DPR RI.
Selain menyampaikan visi dan misinya untuk mengawal isu-isu perempuan dan anak, para caleg ini mendukung dan berkomitmen memerangi politik uang (money politik) yang marak dijumpai di masyarakat.
"Jangan kita memberi apapun kepada warga, saya tidak pernah memberi apapun, bukan hanya uang tapi juga berupa barang, karena dengan memberi tidak secara langsung kita menjadikan masyarakat sebagai pengemis," pesan Ariela Hana Sinjaya.
Hana mengaku, sudah waktunya perempuan tampil sebagai pemimpin, sebab kesetaraan kita miliki bersama.
Berasal dari keluarga yang tidak mampu, Hana menegaskan tidak akan memberi apapun apalagi tujuan utamanya duduk di bangku parlemen karena ingin menciptakan pemilu bersih yang dimulai dari dirinya sendiri.
Di tempat yang sama, Seniwati SH dapil 4 Panakkukang-Manggala menyampaikan tidak harus menjadi kaya dulu untuk bisa menjadi wakil rakyat di DPRD.
Karena itu, Perempuan dari Partai Bulan Bintang ini memiliki tagline "perempuan bisa tonji", yang dengan tanggungjawabnya pada keluarga dianggap mampu menyuarakan hak-hak perempuan jika duduk di parlemen.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Misna berpesan agar setiap caleg konsentrasi pada masing-masing dapilnya dan jika ada indikasi kecurangan pada Pemilu 2019, kiranya bisa disampaikan
"Konsentrasinya harus pada dapil masing-masing. Semua akan dijaga suaranya.
C1 dari TPS harus discand dan dientry dan akan dibandingkan hasilnya yang dari kecamatan," katanya.
Berita Terkait
Polda Sulsel ungkap pembunuhan perempuan pekerja tambang Morowali
Kamis, 21 November 2024 9:29 Wib
Ketua Komnas Perempuan petakan masalah perempuan pada masa Pilkada 2024
Kamis, 14 November 2024 5:57 Wib
Perempuan dinilai menjadi sasaran empuk politik uang di pilkada
Rabu, 6 November 2024 7:20 Wib
Mengapa kapal laut sering diasosiasikan berjenis kelamin perempuan
Sabtu, 26 Oktober 2024 10:48 Wib
Pemkab Polewali Mandar gelar sosialisasi pencegahan KDRT dan pernikahan anak
Senin, 21 Oktober 2024 19:49 Wib
Presiden Prabowo tunjuk Veronica Tan jadi Wamen PPPA
Senin, 21 Oktober 2024 7:00 Wib
OJK dan PNM edukasi keuangan pada 500 pelaku UMKM perempuan
Selasa, 15 Oktober 2024 0:35 Wib
Pemprov Sulbar dorong pengembangan desa ramah perempuan dan peduli anak
Jumat, 11 Oktober 2024 19:04 Wib