UMI gelar pelatihan dan sertifikasi pendamping kewirausahaan
Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melalui UPT Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis menggelar pelatihan dan sertifikasi dosen pendamping, pada 24-26 Juni 2019.
"Dosen pendamping kewirausahaan perlu memiliki legalitas akademik yang tertulis berupa sertifikasi Kompetensi sebagai Pengakuan kuat yang legal dari Pemerintah melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) terhadap pemegang hak kompetensi disuatu bidang keahlian dibidang kewirausahaan," kata Wakil Rektor V UMI, Prof.Dr. Ir. Hatta Fattah MS saat membuka pelatihan dan sertifikasi dosen pendamping kewirausahaan di Hotel Swissbellin, Makassar, Senin (24/6).
Menurutnya, dosen memiliki peran strategis dalam memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa, menginisiasi dan mengembangkan sehingga terjadi proses akselerasi pertumbuhan dan pengembangan usaha baru dikalangan mahasiswa sebagai calon pengusaha.
Guru besar Fakultas Perikanan UMI ini, juga memperkenalkan UMI sebagai PTS telah memperoleh akreditasi institusi dengan kategori unggul atau nilai ‘A’, pertama dan satu-satunya di luar pulau Jawa. UMI juga berhasil menempatkan dirinya pada peringkat ke-64 dari 4.674 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia (data dari Kemenristekdikti, 2018).
Baca juga: Dua dosen UMI Makassar pendamping hibah penulisan buku ajar 2019
UMI sebagai bagian dari pendidikan tinggi di Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dewasa ini terus berkembang, baik dalam jenisnya maupun substansinya. Salah satu langkah yang kami lakukan diantaranya adalah membangun lulusan berkualitas dan berdaya saing untuk memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia kerja, termasuk technical and vocational skills, agar mampu mendapat pekerjaan layak dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Selain itu, kompetitif, kreatif, inovatif dan berkarakter moral, di era disrupsi. UMI dituntut untuk ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya untuk melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma dan pengelolaan perguruan tinggi.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Ir. H. Mais Ilsan, MP, melaporkan kegiatan selama tiga tersebut diikuti 30 peserta dosen mata kuliah kewirausahaan atau yang ditugaskan oleh perguruan tingginya dalam pendampingan kewirausahaan dalam lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi.
"Para peserta diharapkan kemampuannya meningkat dalam pengetahuan dan pemahaman pada program kewirausahaan," kata Mais Ilsan.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Lembaga Sertifikasi Profesonal (LSP) Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Dr Wier Ritonga, Ketua UPT Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis UMI Dr Asdar Djamerreng, SE,MM, serta dosen mata kuliah kewirausahaan.
Baca juga: UMI Makassar perkuat pendidikan karakter dosen dan karyawan
"Dosen pendamping kewirausahaan perlu memiliki legalitas akademik yang tertulis berupa sertifikasi Kompetensi sebagai Pengakuan kuat yang legal dari Pemerintah melalui BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) terhadap pemegang hak kompetensi disuatu bidang keahlian dibidang kewirausahaan," kata Wakil Rektor V UMI, Prof.Dr. Ir. Hatta Fattah MS saat membuka pelatihan dan sertifikasi dosen pendamping kewirausahaan di Hotel Swissbellin, Makassar, Senin (24/6).
Menurutnya, dosen memiliki peran strategis dalam memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada mahasiswa, menginisiasi dan mengembangkan sehingga terjadi proses akselerasi pertumbuhan dan pengembangan usaha baru dikalangan mahasiswa sebagai calon pengusaha.
Guru besar Fakultas Perikanan UMI ini, juga memperkenalkan UMI sebagai PTS telah memperoleh akreditasi institusi dengan kategori unggul atau nilai ‘A’, pertama dan satu-satunya di luar pulau Jawa. UMI juga berhasil menempatkan dirinya pada peringkat ke-64 dari 4.674 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia (data dari Kemenristekdikti, 2018).
Baca juga: Dua dosen UMI Makassar pendamping hibah penulisan buku ajar 2019
UMI sebagai bagian dari pendidikan tinggi di Indonesia harus bisa menjawab problem sosial yang dewasa ini terus berkembang, baik dalam jenisnya maupun substansinya. Salah satu langkah yang kami lakukan diantaranya adalah membangun lulusan berkualitas dan berdaya saing untuk memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia kerja, termasuk technical and vocational skills, agar mampu mendapat pekerjaan layak dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Selain itu, kompetitif, kreatif, inovatif dan berkarakter moral, di era disrupsi. UMI dituntut untuk ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya untuk melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma dan pengelolaan perguruan tinggi.
Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Ir. H. Mais Ilsan, MP, melaporkan kegiatan selama tiga tersebut diikuti 30 peserta dosen mata kuliah kewirausahaan atau yang ditugaskan oleh perguruan tingginya dalam pendampingan kewirausahaan dalam lingkup LLDikti Wilayah IX Sulawesi.
"Para peserta diharapkan kemampuannya meningkat dalam pengetahuan dan pemahaman pada program kewirausahaan," kata Mais Ilsan.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Lembaga Sertifikasi Profesonal (LSP) Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Dr Wier Ritonga, Ketua UPT Manajemen Inovasi dan Inkubasi Bisnis UMI Dr Asdar Djamerreng, SE,MM, serta dosen mata kuliah kewirausahaan.
Baca juga: UMI Makassar perkuat pendidikan karakter dosen dan karyawan