Pemprov Sulsel usulkan TPA Tamangapa Antang dibenahi usai terbakar
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengusulkan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, di Kecamatan Manggala, Makassar, seluas 16 hektare tersebut segera dibenahi pascakebakaran.
"Sejauh ini sudah terkendali. Kebakaran ini yang terbesar dari sebelumnya, untuk itu diusulkan kepada Pemerintah Kota bersama UPTD membuat peraturan larangan merokok di area. Kedua, menggunakan alat pengaman atau Alat Pelindung Diri atau APD," ujar Wakil Gubenur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di lokasi, Senin.
Selain itu, kata dia, telah menerima laporan meski api sudah padam dan menyisakan asap, namun Sekolah Dasar di sekitar TPA diliburkan sehari, mengingat asap menggangu proses mengajar termasuk membagikan masker kepada warga sekitar dan pengendara yang melintas di lokasi kejadian.
Mengenai dengan pembenahan TPA setempat, kata adik Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu menuturkan, harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang, mengingat sampah menjadi persoalan utama diperkotaan.
"Kami tetap bersinergi dengan Pemkot. Apa metodenya tentu sudah dijalankan dengan beberapa investor yang siap berinvestasi seperti Jepang, Cina hingga Jerman untuk mengelola TPA, salah satunya pembangkit listrik tenaga sampah," katanya.
TPA Antang, tambah dia, harus menjadi zona bebas, dengan luas 16 hektare tentu akan habis bila tidak dikelola dengan baik, sehingga mesti dirancang secara perlahan agar semua perencanaan bisa berjalan berkelanjutan termasuk penataan green manufakturnya.
Terkait dengan penyebab kebakaran, kata dia, dari laporan diterima karena faktor temperatur atau suhu panas yang sangat ekstrem hingga mengakibatkan gesekan benda kering sehingga terjadi kebakaran
Sementara Kepala Tata Usaha UPTD TPA Antang, Syawaluddin menyebutkan, luas lahan yang terbakar sekitar 80 persen dari total 16 hektare. Bagian terparah di daerah jalur Capoa tengah, dimana api tersebut berasal diawal.
Sedangkan jumlah warga sekitar yang terpapar asap pascakebakaran, diketahui sebanyak 6.000 dari jumlah total warga sekitar sebanyak 12 ribu. Meksi demikian pihak pemerintah sudah membuka posko kesehatan dan membagikan masker.
"Ada 80 persen lahan terbakar, saat ini sudah ditangani pemadam, aktivitas warga juga sudah mulai aktif. Hampir setiap tahun TPA ini terbakar, tapi ini yang paling besar," bebernya.
Akibat dampak kebakaran tersebut, Sekolah Dasar negeri Barong Jambu 1, 2 dan 3 terpaksa diliburkan karena asap sudah menyebar di dalam kompleks sekolah setempat. Untuk jumlah siswa ditiga sekolah itu lebih dari seribu orang.
"Tadi pagi masih sempat upacara bendera, tapi setelah itu banyak orang tua datang mengambil anaknya, sehingga kami putuskan meliburkan sehari, selain banyak asap, juga berbahaya bagi kesehatan," tutur Kepala Sekolah SDN Borong Jambu 1 Andi Fatahanika saat ditanya wartawan.
Pascakebakaran, sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) membagikan masker kepada warga sekitar. Ini dilakukan secara spontan untuk membantu warga yang berdomisili di daerah setempat sebelum ada tindakan dari pemerintah setempat.
"Kita langsung bergerak setelah mendengar kabar itu, teman-teman langsung turun membagikan masker, serta snack kepada warga sekitar pagi tadi," ujar perwakilan mahasiswa, Andi Putra Pratama.
Dari pantauan lapangan, Pemerintah Kota Makassar melalui Sekertaris Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Perusda PDAM Makassar usai kunjungan Wagub Sulsel, langsung melakukan Koordinasi untuk penanganan musibah tersebut diruangan UPTD TPA setempat.
"Sejauh ini sudah terkendali. Kebakaran ini yang terbesar dari sebelumnya, untuk itu diusulkan kepada Pemerintah Kota bersama UPTD membuat peraturan larangan merokok di area. Kedua, menggunakan alat pengaman atau Alat Pelindung Diri atau APD," ujar Wakil Gubenur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di lokasi, Senin.
Selain itu, kata dia, telah menerima laporan meski api sudah padam dan menyisakan asap, namun Sekolah Dasar di sekitar TPA diliburkan sehari, mengingat asap menggangu proses mengajar termasuk membagikan masker kepada warga sekitar dan pengendara yang melintas di lokasi kejadian.
Mengenai dengan pembenahan TPA setempat, kata adik Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu menuturkan, harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang, mengingat sampah menjadi persoalan utama diperkotaan.
"Kami tetap bersinergi dengan Pemkot. Apa metodenya tentu sudah dijalankan dengan beberapa investor yang siap berinvestasi seperti Jepang, Cina hingga Jerman untuk mengelola TPA, salah satunya pembangkit listrik tenaga sampah," katanya.
TPA Antang, tambah dia, harus menjadi zona bebas, dengan luas 16 hektare tentu akan habis bila tidak dikelola dengan baik, sehingga mesti dirancang secara perlahan agar semua perencanaan bisa berjalan berkelanjutan termasuk penataan green manufakturnya.
Terkait dengan penyebab kebakaran, kata dia, dari laporan diterima karena faktor temperatur atau suhu panas yang sangat ekstrem hingga mengakibatkan gesekan benda kering sehingga terjadi kebakaran
Sementara Kepala Tata Usaha UPTD TPA Antang, Syawaluddin menyebutkan, luas lahan yang terbakar sekitar 80 persen dari total 16 hektare. Bagian terparah di daerah jalur Capoa tengah, dimana api tersebut berasal diawal.
Sedangkan jumlah warga sekitar yang terpapar asap pascakebakaran, diketahui sebanyak 6.000 dari jumlah total warga sekitar sebanyak 12 ribu. Meksi demikian pihak pemerintah sudah membuka posko kesehatan dan membagikan masker.
"Ada 80 persen lahan terbakar, saat ini sudah ditangani pemadam, aktivitas warga juga sudah mulai aktif. Hampir setiap tahun TPA ini terbakar, tapi ini yang paling besar," bebernya.
Akibat dampak kebakaran tersebut, Sekolah Dasar negeri Barong Jambu 1, 2 dan 3 terpaksa diliburkan karena asap sudah menyebar di dalam kompleks sekolah setempat. Untuk jumlah siswa ditiga sekolah itu lebih dari seribu orang.
"Tadi pagi masih sempat upacara bendera, tapi setelah itu banyak orang tua datang mengambil anaknya, sehingga kami putuskan meliburkan sehari, selain banyak asap, juga berbahaya bagi kesehatan," tutur Kepala Sekolah SDN Borong Jambu 1 Andi Fatahanika saat ditanya wartawan.
Pascakebakaran, sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) membagikan masker kepada warga sekitar. Ini dilakukan secara spontan untuk membantu warga yang berdomisili di daerah setempat sebelum ada tindakan dari pemerintah setempat.
"Kita langsung bergerak setelah mendengar kabar itu, teman-teman langsung turun membagikan masker, serta snack kepada warga sekitar pagi tadi," ujar perwakilan mahasiswa, Andi Putra Pratama.
Dari pantauan lapangan, Pemerintah Kota Makassar melalui Sekertaris Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran dan Perusda PDAM Makassar usai kunjungan Wagub Sulsel, langsung melakukan Koordinasi untuk penanganan musibah tersebut diruangan UPTD TPA setempat.