Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, akan mendirikan sekolah menyelam yang mulai menerima siswa baru pada tahun ajaran 2011.
"Pendirian sekolah menyelam ini merupakan prioritas bagi Pemerintah Wakatobi untuk mendukung dunia kepariwisataan yang menjadi sektor andalan dalam membangun Wakatobi," kata Bupati Wakatobi Hugua melalui telepon dari Wanci, ibu kota Wakatobi, Sabtu.
Ia mengatakan untuk sarana sekolah menyelam pihaknya sudah menyiapkan satu lokasi, berikut gedung sekolah di Desa Sombu, lokasi para penyelam dunia mengibarkan benderah Merah Putih di dasar laut pada perayaan hari ulang tahun ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI, belum lama ini.
"Bangunan di lokasi itu di pinggir Pantai Sombu, yang semula kami siapkan untuk lokasi pabrik es balok yang akan memproduksi es bagi kebutuhan para nelayan. Namun karena energi listrik untuk kebutuhan industri itu belum tersedia, terpaksa dialihfungsikan sebagai tempat sekolah menyelam," katanya.
Menurut Bupati Hugua, Wakatobi merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang seluruh wilayahnya sebagian besar terdiri dari perairan laut.
"Luas wilayah Wakatobi seluruhnya kurang lebih 1,3 juta hektar. Wilayah kabupaten seluas itu, 97 persen terdiri dari laut, sedangkan daratannya hanya sekitar tiga persen," katanya.
Karena sempitnya wilayah daratan, kata Hugua, maka Pemerintah Wakatobi dalam membangun wilayah tersebut hanya mengandalkan dua sektor, yakni sektor pariwisata dan perikanan serta kelautan.
"Kita andalkan pariwisata karena alam bawah laut Wakatobi memiliki beragam terumbu karang terindah di dunia, sedangkan perairan lautnya dihuni beragam jenis ikan bernilai ekonomi tinggi," katanya.
Bahkan, kata dia, hasil penelitian dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menyimpulkan perairan laut Wakatobi sampai Selat Buton merupakan rumah ikan di dunia.
"Sebagai rumah ikan di dunia, wilayah perairan laut Wakatobi harus dijaga kelestrariannya, dan semua negara di pusat segitiga terumbu karang dunia berkewajiban menjaga kelestarian lingkungan perairan laut Wakatobi," katanya.
Menurut Hugua, ada enam negara di pusat segitiga terumbu karang dunia yang sudah membangun komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan perairan laut Wakatobi.
Keenam negara tersebut yaitu Indonesia, Philipina, Malaysia, PNG, Salamon Island, dan Timor Leste.(T.pso-227/M008)