Mamuju (ANTARA News) - PT Top Niche Energi Indonesia, salah satu perusahaan dari negara China berniat berinvestasi untuk rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karama, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Komisaris PT Top Niche Energi Indonesia, Dr A. Malik B Masri di Mamuju, Kamis, dalam acara expose rencana kerja pembangunan PLTA Karama yang dilaksanakan di Hotel D Maleo, Mamuju, menyampaikan bahwa pihaknya sangat berminat untuk melakukan investasi di Mamuju melalui rencana pembangkit PLTA Karama ini.
"Kegiatan expose ini sebagai bukti keseriusan kami untuk mempercepat pembangunan PLTA Karama yang ada di Kecamatan Kalumpang," jelasnya.
Menurutnya, PT Top Niche Energi Indonesia ini memiliki kantor induk di Singapura dengan bergerak di berbagai jenis aktivitas, diantaranya reklamasi pantai, kelistrikan, pertambangan maupun pembangunan pelabuhan laut.
"Empat jenis kegiatan ini telahh berhasil dibuktikan dengan membangun beberapa pembangkit listrik yang ada di negara-negara Eropa maupun Asia," ungkap mantan Wali Kota Makassar ini.
Dia menuturkan, perusahaan yang dibawanya selama ini telah banyak melakukan pendekatan-pendekatan masyarakat di wilayah PLTA Karama, PLN maupun pemerintah daerah dan pusat.
"Pendekatan ini dilakukan untuk memberikan keyakinan yang berkompeten bahwa kami lebih serius dari pada calon investor lainnya," jelasnya.
Ia berjanji, jika Top Niche Energi Indonesia yang mendapatkan proyek PLTA Karama, maka pihaknya siap memberdayakan masyarakat setempat yang ada di kawasan rencana PLTA tersebut.
"Bukan hanya itu, perusahaan kami pun akan membangun jalan dari lokasi pembangunan PLTA Karama hingga menuju pelabuhan laut internasional Belang-belang," janji dia.
Guna mempertajam exspose tersebut, lanjutnya, dalam waktu dekat akan kembali melakukan kajian dengan melibatkan tim Universitas Hasanuddin untuk melakukan penelitian ulang.
"Hasil penelitian ini akan dilaporkan kepada gubernur untuk kemudian menunggu kapan actionnya," jelasnya.
Dia mengemukakan, pihaknya siap mengerjakan PLTA tersebut baik Dam I, Dam II maupun Dam III, namun itu terserah bagaimana mekanisme yang akan dilaksanakannya.
"Jika memang dilakukan proses tender, maka kami pun siap bersaing dalam proses itu. Kami memiliki keyakinan akan bisa mengerjakan proyek tersebut karena kami jauh sebelumnya telah melakukan action yang melibatkan semua komponen yang ada, termasuk masyarakat di daerah ini," timpalnya. (T.KR-ACO/F003)Â