Makassar (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantaeng aktif menggelar rembuk nelayan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kondisi perekonomian para warga pesisir di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng, Rita S Pasha yang dihubungi dari Makassar, Rabu mengemukakan bahwa rembuk nelayan merupakan salah satu dari upaya pemkab Bantaeng untuk menanggapi pandemi COVID-19 yang berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya warga pesisir.
Rembuk Nelayan dilakukan kepada warga di 16 desa dan kelurahan yang ada di pesisir dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bantaeng, Bissappu dan Pajjukukang.
"Dalam masa pandemi, kami lakukan rembuk nelayan di 16 desa pesisir. Melalui kegiatan ini, para warga memilih kordinator setiap desa 3-4 orang untuk lebih mudah disampaikan kepada nelayan terkait solusi aktivitas melaut," ujarnya.
Rembuk nelayan sebagai inovasi pemerintah daerah Bantaeng di masa pandemi COVID-19 ini bertujuan melatih para warga melalui koordinator terkait masalah tekhnis melaut, termasuk mengolah dan memasarkan produk hasil laut.
"Mereka akan diberi solusi terhadap masalah yang mereka hadapi hingga pada non tekhnis juga, seperti pasca melaut dan olahannya untuk bisa memiliki daya jual lebih. Kita berharap kordinator ini bisa memberikan pembinaan kepada warga," katanya.
Pemberdayaan secara kontinyu juga dilakukan pada produk hasil laut di Kabupaten Bantaeng.
Pada pengembangan produksi hasil laut, Rita mengemukakan bahwa telah memediasi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Bantaeng dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pemasaran produk buatan warga pesisir.
Hasilnya, sebanyak 500 paket telah dipesan oleh pihak KKP yang setiap paketnya terdiri dari enam komoditi dengan bahan dasar hasil laut. Enam komoditi tersebut yakni ikan teri, abon, nugget, kerupuk, mie rumput laut, dan bakso yang menghasilkan omzet hingga Rp75 juta.
"Mereka yang sudah berproduksi juga dilanjutkan buka cafe. Kita beri motivasi bahwa produk mereka sudah bisa bersaing dan harus meneruskan usahanya meski di masa pandemi," katanya.
Beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng untuk meningkatkan ekonomi warga peseisir seperti membagikan bibit rumput laut kepada 12 kelompok di tiga kecamatan pesisir Bantaeng. Proses budidaya ini sedang berjalan.
"Bukan itu saja, nelayan kita akan memberikan kapal 3GT dan 4GT, jumlahnya sembilan kapal untuk tangkap ikan. Sementara dalam proses setelah tahun 2017 pernah juga ada," ujarnya
Alat bantu tangkap ramah lingkungan juga diberikan kepada enam kelompok dan alat babtu tangkap biasa untuk lima kelompok nelayan. "Ini kerjasama KKP melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pesisir," kata dia.
Berita Terkait
eFishery bersama KKP bersama mitra luncurkan budidaya tradisional plus
Selasa, 23 April 2024 15:01 Wib
Unhas dan KKP perkuat ketahanan pangan sektor kelautan dan perikanan
Senin, 5 Februari 2024 19:39 Wib
Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel gandeng eFishery guna tekan stunting
Kamis, 21 Desember 2023 20:23 Wib
Pj Gubernur Sulsel paparkan potensi maritim Sulsel dukung Indonesia Emas 2045
Kamis, 21 Desember 2023 2:25 Wib
Pemprov Sulsel target 67 persen warga pesisir keluar dari kemiskinan pada 2024
Rabu, 13 Desember 2023 0:31 Wib
Menkopolhukam Mahfud : Bebas bersyarat Edhy Prabowo sudah sesuai aturan
Kamis, 30 November 2023 19:12 Wib
Rektor Unhas: Profesor punya peran strategis tingkatkan mutu pendidikan
Selasa, 24 Oktober 2023 14:47 Wib
Optimalkan potensi laut Indonesia lewat ekonomi biru
Sabtu, 23 September 2023 11:53 Wib