Makassar (ANTARA) - Kepala Cabang UPC Sidrap Bayu Energi, Hamiruddin mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap bisa menghasilkan energi listrik berkapasitas hingga 78 MW, dan kontrak penyaluran hasil listrik dengan PLN sebesar 70 MW.
"Kontrak 70 MW tetapi kita bisa sampai 78 MW, lebih dari 10 persen dari kontrak," katanya di Makassar, Sabtu.
PLTB Sidrap telah memproduksi listrik dengan total 554.689 GW sejak beroperasi pada Agustus 2018 hingga 11 Agustus 2020.
Pada rinciannya, produksi listrik PLTB Sidrap di tiga tahun ini yaitu 2018 menghasilkan 187.981 GW, tahun 2019 sebanyak 250,002 GW dan tahun ini hingga 11 Agustus 2020 telah diproduksi 116.706 GW dari target produksi 231.141 GW.
Hamiruddin menyebutkan pada 2019 bahkan terjadi surplus dari target produksi listrik sebanyak 240.000 GW sedangkan capaian kapasitas hingga 250.002 GW.
"Terkait naik turunnya produksi PLTB ini, tidak mempengaruhi masyarakat karena dalam pendistribusian listrik dilakukan oleh pihak PT PLN. Semua pembangkit masuk ke sana untuk menopang jaringan listrik ke masyarakat," katanya.
"Begitu dalam masa loading, tentu pembangkit lain bergerak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Dijelaskan, pembangkit listrik yang menggunakan tenaga angin itu tentu dipengaruhi oleh tiupan angin. Masa-masa dengan rendah angin berada di musim hujan seperti November, Desember, Januari hingga April.
Sementara waktu dengan kondisi angin bagus dimulai dari Mei-Oktober. Selain itu, produksi PLTB Sidrap juga dipengaruhi pergantian musim dari musim kemarau ke penghujan dan sebaliknya.
"Jadi ada masa-masa produksi lagi di bawah,2018 itu terjadi di bulan November, Desember hingga April. 2019, terendah itu Februari, November dan Desember dan termasuk Maret juga," kata dia.
Sementara pada tahun 2020, Hamiruddin menyebut produksi rendah itu di bulan Februari, Maret dan April. Serta diprediksi November dan Desember juga terendah.
"Kemudian surplus itu rata-rata di bulan Juli, mulai naik bulan Mei hingga September di 2018. Sedangkan 2019, Juni hingga Oktober naik dan November mulai turun," katanya.
Berdasarkan produksi listrik yang dihasilkan tahun 2020, tampak tren produksi listrik mengalami sedikit penurunan sehingga target yang ditetapkan juga menurun yakni 231.141 GW.
"Karena soal angin itu bukan kita yang pastikan, kita sekarang sudah di angka 116 GW dan target kita 231 GW, jadi tersisa 115 GW lagi untuk mencapai target produksi listrik PLTB Sidrap tahun 2020 ini," katanya.
Mengenai pemenuhan listrik di Sulsel, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan mencatat rasio elektrifikasi mencapai 99,99 persen termasuk untuk listrik yang disediakan oleh non PLN, sementara rasio elektrifikasi khusus pada listrik yang disediakan PLN mencapai 97,6 persen.
Perawatan berkala
Agar produksi listrik lebih maksimal, maka pihak PT UPC Sidrap Bayu Energi terus melakukan maintenance (perawatan) secara berkala dengan memanfaatkan masa-masa penurunan produksi.
Pada masa-masa produksi menurun, pihak PT Sidrap Bayu Energi mengadakan maintenance yakni pemeliharaan turbin berdasarkan periodik, predictive maintenance dan corrective maintenance, ini dilakukan pada bulan dengan rendah angin, diprediksi November hingga Januari.
"Kita adakan maintenance di masa-masa angin menurun di bulan-bulan rendah angin, seperti Januari dan November. Pemeliharaan itu ada tiga bulan, pemeliharaan enam bulan dan satu tahun," ungkap Hamiruddin.
Pemeliharaan tiga bulanan pada fase pertama dimulai Januari, pemeliharaan itu berupa pengencangan baut-baut dan sistem.
"Kadang-kadang beli baru, semuanya diperiksa termasuk untuk tower," katanya.
Hamiruddin mengatakan keamanan pada area turbin juga telah dipastikan sesuai standar savety termasuk pembangkit listrik yang ada di area PLTB.
"Untuk 150 kp itu, syarat safety clearence itu 1,5 meter sudah aman, jadi jangan mendekat sampai dengan konduktor 1,5 meter. Itu batas aman, itu berlaku umum, kalau 500 kp artinya 5 meter batas amannya," ujarnya.
"Kalau di sini keluar dari pembangkit 33 kp jadi jarak amannya 33 centimeter minimal. Kita utamakan keamanan manusia yang bekerja maupun kemanan peralatan," tambahnya.