Majene, Sulbar (ANTARA News) - Isu Tsunami yang berhembus kencang di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, ternyata dimanfaatkan oleh oknum pencuri yang melakukan penjarahan barang milik warga yang telah melakukan pengungsian dari wilayah itu.
Ahmad Junaedi di Majene, Jumat, mengatakan, isu Tsunami ini cukup meresahkan warga Majene bahkan sebahagian besar masyarakat di kabupaten Polewali Mandar saat ini mengungsi ke tempat ketinggian yang aman dari dampak apabila terjadi bencana Tsunami itu.
Tetapi rupanya, kata dia, isu bencana dahsyat seperti yang terjadi di Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Utara yang merenggut ratusan jiwa melayang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat atau perampok untuk menjarah barang milik warga setempat.
"Dua hari terakhir ini, warga pesisir mengungsi ke tempat aman seperti ke wilayah pegunungan. Namun, nahas bagi masyarakat karena barang berharga milik warga seperti papan, balok, ternak dan beberapa alat elektronik yang ditinggal di rumah disikat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ia berharap, keresahaan masyarakat terkait adanya isu Tsunami ini segera disampaikan kepada masyarakat bahwa isu tersebut tidak benar adanya.
Junaedi mengemukakan, banyak dampak yang ditimbulkan dengan isu yang mulai senter diperbincangkan masyarakat di Majene maupun di Polman.
"Bukan hanya aksi penjarahan yang terjadi sejak isu ini mulai menguat di daerah kami. Namun, aktivitas perekonomian masyarakat pun menjadi terganggu," tuturnya.
Dia menerangkan bahwa sebahagian warga pesisir di Kabupaten Majene yang meyakini akan ada musibah tsunami itu masih ada yang belum berani meninggalkan tempat pengungsian atau tetap berada di rumah kerabat mereka karena trauma mendengar adanya Tsunami.
"Kami minta para aparat kepolisan setempat melakukan pengamanan ketat, khususnya daerah pesisir karena isu tersebut dimanfaatkan oleh penjarah barang berharga milik warga itu sendiri," pungkasnya. (T.KR-ACO/F003)Â

