Makassar (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, memberi sinyal kuat akan maju kembali di Pilkada Sulawesi Selatan 2024 setelah menunjuk timnya untuk memetakan kekuatan politik di sana.
"Saya diminta sebagai sahabat oleh Pak Nurdin untuk mengetahui seberapa besar dukungan itu. Tetapi semua berpulang kepada harapan kader," kata anggota tim sukses Halid, Farouk M Betta, saat dikonfirmasi wartawan, di Makassar, Jumat.
Ia bersama Irwan Muin ditunjuk sebagai tim kecil untuk membuat pola pengambilan aspirasi. Baik melalui penerimaan aspirasi kader, termasuk menyerap aspirasi dari masyarakat di Sulawesi Selatan.
Untuk pola penyerapan aspirasi, mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kata dia, masih dilakukan dengan cara virtual melalui konferensi jarak jauh. Sebagai seorang sahabat, dia menerima kepercayaan itu untuk memetakan sejauh mana kekuatan politiknya.
"Kami pun segera membuat call center (pusat komunikasi) untuk menyerap aspirasi-aspirasi tersbut baik dari kader maupun dari simpatisan masyarakat," papar mantan ketua Karang Taruna Makasar ini.
Mantan ketua DPRD Kota Makassar ini mengemukakan, sejauh ini tingkat elektabilitas di sana Halid cukup baik, begitupun tingkat popularitasnya masih sangat kuat, sehingga potensinya sangat besar.
Pada Pilkada Sulawesi Selatan 2018 lalu, pasangan Nurdin Halid-Aziz Kahar Mudzakkar, berada di posisi kedua, dengan perolehan suara 1,1 juta dari empat kandidat yang maju betarung. Kala itu Pilkada Sulawesi Selatan dimenangi Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.
Bermodalkan perolehan suara kedua, Halis kembali berambisi menjadi kepala daerah, walaupun diketahui, Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan, HM Taufan Pawe, telah menyatakan maju menjadi bakal calon dari Partai Golkar.
Sebelumnya, Halid telah bertemu dengan Andi Amran Sulaiman, mantan menteri pertanian di kabinet pertama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Silaturahmi dengan Bapak Andi Amran Sulaiman di Wisma AAS dan berdiskusi ringan tentang hari ini dan hari esok di bidang ekonomi dan politik,” tulis Halid dikutip dari media sosialnya.