Beijing (ANTARA) - China pada Rabu mengatakan siap melanjutkan komunikasi dengan pemimpin pemerintahan baru Taliban di Afganistan dan menyebut hal itu sebagai "satu langkah penting" dalam rekonstruksi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing, ketika ditanya apakah China akan mengakui pemerintahan baru yang para pemimpinnya ditunjuk pada Selasa.
Taliban menunjuk sejumlah petinggi di kalangan mereka untuk mengisi pos-pos menteri di pemerintahan baru Afghanistan, termasuk rekan pendiri kelompok militan itu sebagai perdana menteri dan seorang buronan dalam daftar terorisme AS sebagai menteri dalam negeri.
China menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Afghanistan, ujar Wang.
Setelah pada Agustus Taliban berhasil menguasai Afghanistan, China menyerukan pembentukan sebuah pemerintahan yang "terbuka dan inklusif".
"Kami berharap otoritas Afghanistan yang baru secara luas akan mendengarkan masyarakat dari semua ras dan faksi sehingga dapat memenuhi aspirasi rakyatnya sendiri dan harapan masyarakat internasional," kata Wang.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Presiden Jokowi setuju tak boleh ada orang "toxic" di pemerintahan
Selasa, 7 Mei 2024 12:02 Wib
Dinsos Takalar mendorong pemdes verifikasi data DTKS
Selasa, 7 Mei 2024 0:54 Wib
PKB menunggu tawaran koalisi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo
Minggu, 5 Mei 2024 19:43 Wib
Pakar politik: PDIP harus konsisten beroposisi
Selasa, 30 April 2024 15:54 Wib
Ketua MPR: UU Pemilu perlu disempurnakan di awal pemerintahan mendatang
Sabtu, 27 April 2024 19:58 Wib
NasDem berkomitmen gabung koalisi untuk membantu pemerintahan Prabowo
Kamis, 25 April 2024 19:24 Wib
Presiden Jokowi : Capres-cawapres terpilih harus persiapkan diri
Rabu, 24 April 2024 12:38 Wib
Capres Ganjar Pranowo pilih berada di luar pemerintahan
Selasa, 26 Maret 2024 14:35 Wib