Jakarta (ANTARA) - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Direktorat) Bareskrik Polri beserta Polda jajaran menangkap 45 tersangka sindikasi pinjaman "online" (pinjol) ilegal tersebar di wilayah Jawa dan Kalimantan.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, penangkapan tersangka sindikasi pinjol ilegal tersebut selama periode satu pekan.
"Dalam periode satu minggu Bareskrim Polri dan Polda jajaran telah melakukan pengungkapan sindikat jaringan pinjol ilegal dengan menangkap 45 tersangka," kata Ramadhan.
Ramadhan merinci, 45 tersangka merupakan penangkapan dari Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda Jawa Tengah dan Polda Kalimantan Barat.
Pengungkapan pertama oleh Dittipideksus Bareskrim Polri terdapat lima laporan polisi dengan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Deli Sedang, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Tangerang dan Ciputat.
"Total penangkapan di Dittipideksus Bareskrim Polri ada 19 tersangka," kata Ramadhan.
Di Polda Metro Jaya, kata Ramadhan, menangani empat laporan polisi dengan TKP di Cipondoh Tangerang, Gunung Sahari Jakarta Pusat, Kelapa Gading Jakarta Utara dan Sukabumi Palmerah.
Dalam penangkapan ini terdapat 13 tersangka, yang ditangkap serta menyita sejumlah barang bukti seperti laptop, ponsel, dus kartu perdana sudah teregister.
Pengungkapan lanjutnya kata Ramadhan, masing-masing satu laporan polisi di Polda Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Di Polda Jawa Barat ada tujuh tersangka, sedangkan wilayah Jawa Timur ada 1 tersangka," kata Ramadhan.
Sementara itu, di Jawa Timur ada dua laporan polisi dengan dua tersangka. Sedangkan di wilayah Kalimantan Barat terdapat satu laporan polisi dengan TKP di Kota Pontianak, tersangka dua orang.
Ramadhan mengatakan Polri masih melakukan pengembangan dari pengungkapan-pengungkapan pinjol ilegal tersebut, seperti penangkapan oleh Dittipideksus Bareskrim Polri telah menangkap pengurus pinjol ilegal dan koperasi simpan pinjam (KSP) modus simpan pinjam.
"Juga dilakukan pemblokiran dua rekening pinjol ilegal milik KSP nominal Rp25 miliar," kata Ramadhan.
Ramadhan menambahkan, di antara beberapa pengembangan kasus pinjol ilegal ini, polda jajaran tidak hanya menangkap "desk collection" pelaku penagih dan penyebar sms berkonten asusila, tetapi juga pemilik bahkan direktur dari perusahaan yang digunakan untuk membuat aplikasi pinjol ilegal.
"Dalam satu minggu, Mabes Polri dan Polda jajaran melakukan upaya penegakan hukum. Selain penegakan hukum, edukasi dan literasi digital juga dilakukan, tujuannya agar tidak terjadi lagi korban pinjol ilegal," kata Ramadhan.
Berita Terkait
Bea Cukai Sulbagsel lansir capaian penerimaan negara kuartal III 2024
Kamis, 14 November 2024 23:53 Wib
Polda Sulsel sita produk perawatan kulit diduga bermerkuri
Sabtu, 9 November 2024 0:37 Wib
BBPOM Makassar perintahkan menarik enam produk kosmetik asal Sulsel
Jumat, 8 November 2024 21:17 Wib
Bea Cukai Malili melanjutkan operasi pasar perangi rokok ilegal
Sabtu, 2 November 2024 7:52 Wib
Satpol PP Sinjai dan Bea Cukai Makassar mengawasi peredaran rokok ilegal
Jumat, 1 November 2024 1:10 Wib
Kepala BPOM tegaskan tetap tegak lurus hadapi produsen nakal
Jumat, 25 Oktober 2024 19:50 Wib
Bea Cukai Malili menggelar operasi pasar berantas rokok ilegal
Jumat, 25 Oktober 2024 15:29 Wib
PBB: Serangan Israel atas institusi keuangan Lebanon ilegal
Kamis, 24 Oktober 2024 11:30 Wib