Makassar (ANTARA) - Direktorat Jendral Pajak (DJP) Sulselbartra bekerja sama Politeknik Bosowa (Polibos) melalui Program Studi Perpajakan menggelar pelatihan bagi calon relawan pajak tahun 2022 yang digelar secara online melalui Zoom Meeting, Rabu.
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari sejak Selasa (24/01) hingga Jumat yang diikuti sebanyak 117 mahasiswa dari 17 organisasi mitra serta 13 non mahasiswa seperti akademisi, akuntan hingga profesional lainnya.
Kepala Bidang P2 Humas Kanwil DJP Sulselbartra Eko Pandoyo Wisnu Bawono memaparkan dengan adanya program relawan pajak, peserta yang ikut memiliki bekal tidak hanya teori melain praktik sekaligus bersosialisasi.
Program Relawan Pajak bertujuan menumbuhkan dan menguatkan future tax payer di kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa.
Baca juga: DJPb Sulsel : DAK fisik harus ditandatangani penyelenggara program
Baca juga: Kemenkeu : Pendapatan negara di Sulsel capai Rp12,7 triliun pada 2021
"Relawan pajak adalah kandidat terpilih yang memiliki komitmen dan loyalitas tinggi, relawan pajak yang memiliki latar belakang perpajakan dapat menambah wawasan melalui program relawan pajak, Relawan Pajak bisa mendapatkan pengalaman luar biasa dengan mengasistensi laporan pajak serta menjaring networking," paparnya.
Pelatihan dilakukan agar relawan pajak lebih menguasai materi perpajakan seperti pengisian SPT Tahunan, pengisian 1770SS, pengisian 1770S,melalui e-filling, FAQ, serta mampu mengatasi masalah di lapangan nantinya.
Sebelum melaksanakan tugasnya sebagai relawan pajak, pihak yang lolos tahap seleksi selanjutnya akan diberikan pelatihan khusus untuk lebih memantapkan kesiapan mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
Ketua Tax Center Politeknik Bosowa Veronika Sari Den Ka S.ST ,. M.Ak menuturkan Tax Center Politeknik Bosowa terpilih sebagai partisipan pada pelatihan calon relawan pajak oleh DJP akan selalu mensupport kegiatan dalam hal menciptakan generasi-generasi emas sadar pajak.
"Tax Center ada untuk membantu masyarakat sekitar termasuk akademisi memahami kewajiban perpajakan, sehingga lahirlah unit kegiatan khusus yang berkolaborasi dengan DJP melalui program Relawan Pajak," urainya.
Veronika berharap melalui program ini, relawan pajak mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada saat perkuliahan yang dikombinasikan dengan ilmu selama pelatihan.
"Tidak semua materi pada saat praktek bisa didapatkan pada saat perkuliahan, di samping itu para relawan pajak pilihan ini bisa mendapatkan pengalaman luar biasa nantinya yang jarang bisa diperoleh yaitu mengasistensikan laporan pajak Wajib Pajak.