Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mempromosikan kuliner Sulsel kepada para mantan pembalap dan pereli Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Legend Riders Indonesia.
Gubernur juga menyajikan makanan khas Sulsel seperti ikan pallumara dan kue-kue tradisional kepada mereka.
“Silakan, ini makanan-makanan khas kami Pak. Makanan rumahan, dari UMKM yang rumahan yang bagus dan dan higienis, UMKM binaan yang produknya kami standardisasi dan upgrade,” Andi Sudirman dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Gubernur Sulsel mengaku bangga dapat menyambut mereka yang pernah berlaga pada berapa kejuaraan ini dan membawa harum nama bangsa.
Kesempatan ini digunakannya untuk mendengarkan cerita mereka baik pengalaman sebagai pembalap dan perjalanan mereka, termasuk kondisi jalan serta objek wisata yang dilalui di Sulsel.
“Kami sebagai tuan rumah tentunya bangga menyambut bapak-bapak yang merupakan para mantan pembalap dan pereli sebagai tamu terhormat di Sulawesi-Selatan,” katanya.
Para legenda balap ini melaksanakan kegiatan Touring Trans Sulawesi Rute Manado-Makassar (13-20 Mei 2022) dengan misi mengembangkan wisata dan UMKM di Indonesia.
Mereka saat ini berusia 65-75 tahun dan berjaya di masa dulu, di antaranya, pereli dan pembalap tahun 70-an Chepot Hanny Wiano, pebalap Motor GP 500 CC Dodo Tatang Setiono. Lainnya, Agung Prabowo “Bengkong”, Irwan “Ghibet” Rachim, Joel Deksa Mastana, Fauzy Aldjufrie, Rimet Za Hendry dan Ari Hermanto.
Tim ini penasaran dengan Geopark (taman bumi) Maros-Pangkep.
Dijelaskannya, salah satu kars kelas dunia yang memiliki keindahan dan keunikan serta kawasan karst terbesar ke dua di dunia serta memiliki goa prasejarah dan tempat hidup kupu-kupu sehingga mendapat julukan "Kingdom of Butterfly".
Mereka sempat ke Toraja dan menanyakan terkait budaya dan objek wisata di sana, seperti tedong bonga atau kerbau belang.
Salah satu mantan pembalap, Dodo Tatang Setiono menceritakan ia aktif sebagai pebalap di tahun 1968-1979. “Kalau saya Pak di Moto GP 500 CC,” jelasnya.