Makassar (ANTARA) - Perum Bulog Makassar memiliki stok daging impor sebanyak 4 ton atau setara dengan kebutuhan konsumsi daging sepekan lebih di Kota Makassar dan sekitarnya.
"Saat ini masih ada stok daging impor di Gudang Bulog Makassar sekitar 4 ton, itu dapat mencukupi kebutuhan lebih dari sepekan untuk konsumsi di Makassar dan sekitarnya," kata Pimpinan Cabang Perum Bulog Makassar Harisun di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan daging impor tersebut hanya untuk menutupi kebutuhan konsumsi daging sapi yang belum mampu ditutupi oleh daging sapi lokal.
Berdasarkan data BPS Makassar, rata-rata kebutuhan konsumsi daging sapi mencapai 24 ton per hari. Sementara daging sapi lokal hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi sekitar 9 - 10 ton per hari.
Oleh karena itu, lanjut Harisun, kekurangan daging sapi tersebut kemudian ditutupi oleh daging impor yang didatangkan pemerintah dari luar negeri, lalu disimpan di gudang Bulog setempat dan selanjutnya didistribusikan ke pedagang.
Sementara itu, Muh Ramli selaku pedagang daging di Pasar Terong Makassar mengaku selain menjual daging sapi lokal, ia juga menjual daging sapi impor.
"Baik daging sapi lokal maupun impor, harganya belum turun-turun sejak Idul Fitri 1443 Hijriah lalu yakni Rpp120 ribu per kilogram hingga Rp125 ribu untuk sapi lokal. Padahal sebelumnya hanya Rp110 ribu per kg," katanya.
Sedangkan daging sapi impor harganya Rp100 ribu per kg dari harga sebelumnya masih Rp90 ribu per kg.
H Usman, pedagang daging lainnya di Pasar Pannampu Makassar mengatakan harga daging sapi lokal masih bertahan Rp125 ribu per kg, padahal beberapa pekan lagi sudah masuk momen Hari Raya Idhul Adha 1443 Hijriah atau lazim disebut Hari Raya Kurban.