Facebook tetap blokir akun milik Trump meski jadi capres
Jakarta (ANTARA) - Meta, perusahaan induk Facebook, tetap memblokir akun milik Donald Trump meski pun dia berencana mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilihan umum 2024 nanti.
Diberitakan Politico dan The Verge, Kamis, Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg menyatakan penentuan apakah akun Donal Trump akan dipulihkan atau tidak tetap pada 7 Januari 2023, tidak ada perubahan untuk jadwal tersebut.
Trump dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk Pemilu Presiden AS 2024. Dia diprediksi akan mengumumkan pencalonan ini sebelum pemilu sela November tahun ini.
Akun resmi Donald Trump diblokir dari Facebook dan Instagram, dua media sosial besar milik Meta, tidak lama setelah kerusuhan 6 Januari 2021.
Meta menilai unggahan Trump sebelum dan saat kerusuhan di Capitol tersebut melanggar kebijakan mereka soal memantik kekerasan.
Trump tidak hanya diblokir di Facebook dan Instagrma, Twitter, platform media sosial arus utama, juga melarang akun Donald Trump pada waktu yang sama. Twitter sempat menyatakan blokir itu bersifat permanen.
Sementara YouTube, platform itu akan mencabut larangan akun Trump jika risiko kekerasan yang ditimbulkan akun tersebut berkurang.
Media sosial di AS saat ini sedang bersiap menyambut pemilu sela. Meta akan menggunakan strategi yang mereka terapkan pada pemilu 2020, antara menghapus hoaks soal waktu dan lokasi pemungutan suara.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Facebook tetap blokir Trump meski jadi capres
Diberitakan Politico dan The Verge, Kamis, Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg menyatakan penentuan apakah akun Donal Trump akan dipulihkan atau tidak tetap pada 7 Januari 2023, tidak ada perubahan untuk jadwal tersebut.
Trump dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk Pemilu Presiden AS 2024. Dia diprediksi akan mengumumkan pencalonan ini sebelum pemilu sela November tahun ini.
Akun resmi Donald Trump diblokir dari Facebook dan Instagram, dua media sosial besar milik Meta, tidak lama setelah kerusuhan 6 Januari 2021.
Meta menilai unggahan Trump sebelum dan saat kerusuhan di Capitol tersebut melanggar kebijakan mereka soal memantik kekerasan.
Trump tidak hanya diblokir di Facebook dan Instagrma, Twitter, platform media sosial arus utama, juga melarang akun Donald Trump pada waktu yang sama. Twitter sempat menyatakan blokir itu bersifat permanen.
Sementara YouTube, platform itu akan mencabut larangan akun Trump jika risiko kekerasan yang ditimbulkan akun tersebut berkurang.
Media sosial di AS saat ini sedang bersiap menyambut pemilu sela. Meta akan menggunakan strategi yang mereka terapkan pada pemilu 2020, antara menghapus hoaks soal waktu dan lokasi pemungutan suara.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Facebook tetap blokir Trump meski jadi capres