Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Kepolisian dengan sigap berhasil menggagalkan aksi penipuan berkedok rekayasa sosial atau social engineering yang nyaris menguras tabungan nasabah BRI bernama Rizka Bella Tri Kartika.
Bella menjadi korban aksi penipuan social engineering dengan modus pengumuman perubahan tarif transaksi bank.
Ia terbujuk mengakses tautan atau link yang dikirimkan pelaku. Tak berselang lama seusai mengakses link tersebut, saldo tabungan sebesar Rp99,5 juta yang rencananya akan digunakan sebagai modal usaha itu pun hilang.
"Jika diabaikan, saya dianggap setuju dengan pilihan pertama. Makanya saya langsung ikuti perintah yang disampaikan," ujar Bella dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Semula, korban tidak menanggapi pesan singkat karena sedang berada di sekolah anak. Pelaku kemudian menghubungi korban dengan mengaku sebagai pegawai BRI yang membutuhkan kepastian.
"Katanya terkait besaran tarif transfer. Jadi saya harus memilih apakah akan mengggunakan tarif sebesar Rp150.000 per bulan unlimited transaksi atau tarif semula sebesar Rp6.500 per transaksi," kata Bella.
Setelah sadar bahwa dirinya tertipu, Bella langsung menghubungi BRI untuk melaporkan peristiwa yang menimpanya dan mendapatkan penjelasan dari BRI bahwa ia telah menjadi korban penipuan berkedok social engineering. BRI menyarankan untuk pemblokiran rekening dan nasabah menyetujuinya.
"Selanjutnya saya langsung lapor ke polisi, pertama ke Polsek Kadungora dahulu, kemudian ke Polres Garut agar ditangani oleh tim IT Kepolisian. Dari penelusuran tim IT Polres Garut, diketahui bahwa nomor yang menghubungi saya itu tercatat sebagai pelaku penipuan BRI," ujar Bella.
Pimpinan Cabang BRI Garut Jimmy Fajriansyah menuturkan sejak mendapatkan laporan, BRI langsung berkoordinasi dengan Kepolisian setempat.
"Alhamdulillah sekarang uangnya sudah kembali," ujar Jimmy.
BRI pun terus mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, menjaga data pribadi, dan data perbankan.
"BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya," kata Jimmy.
Social engineering merupakan suatu teknik penipuan yang memanipulasi psikologis korban dan modus kejahatan yang harus menjadi perhatian masyarakat saat ini.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRI dan Kepolisian sigap gagalkan aksi penipuan social engineering
Berita Terkait
11 Delegasi NAYS Indonesia siap mengabdi di Kepulauan Selayar
Selasa, 22 Oktober 2024 1:26 Wib
Ekonom: Permendag 31/2023 dan PMK 96/2023 harus diiringi penegakan hukum
Sabtu, 21 Oktober 2023 1:34 Wib
Kemendag: Permendag 31/2023 bukan untuk platform tertentu
Jumat, 29 September 2023 18:41 Wib
Indef : Tak ada alasan mendesak bagi Mendag tunda revisi aturan terkait TikTok Shop
Senin, 24 Juli 2023 13:57 Wib
Program "Kampung Hijau Energi" Kalla meraih penghargaan NCSR Award 2023
Senin, 10 Juli 2023 13:58 Wib
BRI mengingatkan nasabah tak asal instal aplikasi hindari tabungan raib
Jumat, 7 Juli 2023 17:33 Wib
Donald Trump buat unggahan perdana di Truth Social
Minggu, 1 Mei 2022 11:47 Wib
Program TJSL Pelindo Marines raih tiga penghargaan pada ICEA 2022
Jumat, 11 Maret 2022 8:37 Wib