Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus mendorong peningkatan produksi sawit dan kakao yang telah menjadi komoditi ekspor andalan daerah itu, sekaligus memotivasi petani terus berkembang secara mandiri.
"Pemkab Luwu Utara terus mendorong peningkatan produksi komoditi ekspor diantaranya kelapa sawit dan kakao, namun kini banyak yang melirik komoditi sawit," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, H Rusydi Rasyid menanggapi upaya mendorong komoditi ekspor di Kabupaten Luwu Utara, Minggu.
Dia mengatakan dua komoditas unggulan Luwu Utara ini terus digairahkan dengan mendorong petani agar meningkatkan kualitas produksinya.
Dari hasil pendampingan itu, lanjut dia, ditambah dengan progres kelapa sawit yang terus membaik, luas areal sawit yang tersebar di 15 kecamatan pada 2021 mencapai 23.988,42 hektare.
Sementara Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara pada 2017 mencatat luas areal sawit baru mencapai 330 ha. Dalam kurun lima tahun saja perkembangan areal sawit di Luwu Utara sangat pesat.
Dari jumlah areal sawit seluas 23.988,42 ha pada 2021 sebanyak 15.395 Kepala Keluarga petani.
Sementara itu, salah seorang petani sawit di Kecamatan Masamba, H Anwar mengatakan, pesatnya perkembangan petani sawit itu, karena sebagian petani kakao beralih ke tanaman sawit.
"Selain karena harganya cukup menjanjikan dibandingkan kakao yang harganya naik turun dan perawatannya lebih butuh perhatian," katanya.