Makassar (ANTARA) - Grab, perusahaan berbasis digital, menggandeng UMKM kuliner tradisional di Makassar untuk meningkatkan layanan pelanggan.
“Makanya kami mendorong para pelaku UMKM ini untuk menghadirkan berbagai produk kuliner dari daerah legendaris untuk membantu pemasaran mereka,” kata Head of Marketing, GrabFood & GrabMart, Grab Indonesia Hadi Surya Koe di Makassar, Senin.
Ia mengapresiasi para pelaku usaha yang melestarikan khasanah kuliner kota Makassar dengan turut membantu dalam hal kebersihan hingga memperluas jangkauan layanan secara digital.
Hal semacam ini juga dilakukan di 7 kota lain di Indonesia yaitu Palembang, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
Merupakan rangkaian festival makanan tradisional di bulan November yang menjadi momen Hari Pahlawan.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya semakin mengedepankan posisi GrabFood sebagai tujuan utama konsumen mencari restoran, tempat makan, dan menu legendaris Indonesia.
Menurutnya, GrabFood percaya bahwa masakan Indonesia masih menjadi menu andalan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dijamin pelanggan akan dapat terus menikmati sajian lokal kebanggaan di kota-kota besar, termasuk Kota Makassar.
Apalagi diketahui, bisnis kuliner sendiri merupakan bagian dari subsektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif terbesar, menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem.
Menurutnya, pelaku industri kreatif dan UMKM harus mampu meningkatkan daya saingnya agar lebih maju. Salah satunya dengan bermitra dengan startup atau bahkan perusahaan digital.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM menu tradisional Sulsel, Andi Irmawati, mengatakan sangat terbantu dengan adanya program layanan khusus yang diberikan Grabfood bagi pelaku usaha yang melestarikan makanan tradisional.
“Alhamdulillah, masakan tradisional yang saya persembahkan setiap hari seperti nasulikku dan nasupalekko selalu diminati pelanggan,” ujarnya.