Makassar (ANTARA) - Balai Besar Karantina Pertanian Wilayah Makassar, Sulawesi Selatan melansir ekspor komoditas pertanian Sulsel telah menembus di angka 173.402 ton selama 10 bulan terakhir dengan tingkat frekwensi ekspor mencapai 1.477 kali selama periode tahun 2022.
"Jumlah ini yang tercatat ekspor langsung dari Sulsel. Tapi, tidak dihitung antarwilayah seperti ke Surabaya baru keluar negeri. Untuk nilai komoditas pertanian di Sulsel yang kita ekspor langsung sudah lebih. Diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti," ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Wilayah Makassar Lutfie Natsir, di Makassar, Kamis.
Sedangkan untuk nilai ekspor komoditas pertanian periode Januari-Oktober 2022 telah mencapai Rp1,69 triliun lebih. Jumlah ini meningkat dari periode tahun 2021 senilai Rp1,5 triliun lebih.
Peningkatan ekspor tersebut didukung hasil buah porang yang kini menjadi barang primadona di luar negeri.
Selain Porang, data versi BBKP Makassar untuk komoditi ekspor pertanian di Sulsel terbagi menjadi tiga kategori yaitu Hortikultura, Pangan dan Perkebunan. Ekspor hasil Hortikultura seperti mengkudu, daun kelor serta akar tunjuk langit dengan volume barang 8,8 ton, frekuensi pengiriman sebanyak 21 kali.
Disusul ekspor pangan seperti buah porang, gandum, dedak gandum dan talas dengan volume barang 84.136 ton, frekuensi pengiriman 80 kali senilai Rp331 miliar.
Pada ekspor perkebunan seperti buah kakao beserta turunannya, kopi dan turunannya serta ampas sawit dengan volume barang 27.121 ton, frekuensi pengiriman 575 kali telah menembus dinilai Rp1,3 triliun.
Lutfie mengungkapkan potensi peningkatan nilai ekspor yang memberi kontribusi signifikan adalah buah porang.
Volume ekspor buah ini sejak Januari-November 2022 telah mencapai 1.708 ton, atau lebih baik dari tahun sebelumnya pada 2021 sebanyak 609 ton, 930 ton di tahun 2020, dan tahun 2019 sebanyak 727 ton.
Sebelumnya, anggota DPR RI Azikin Solthan saat kunjungan kerja di Kabupaten Bantaeng, Sulsel memberikan apresiasi kepada BBKP wilayah Makassar atas capai tersebut. Pihaknya terus mendorong balai memberikan pelatihan pengetahuan baru kepada para petani sekaligus menghubungkan langsung antara petani dengan para pelaku eksportir.
"Melalui bimbingan teknis, juga pelatihan kepada para petani harapannya mereka dapat ilmu baru dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan dapat lebih maju dengan hasil yang melimpah," ujar mantan Bupati Bantaeng ini menekankan.