Makassar (ANTARA Sulsel) - Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Thailand Lutfi Rauf menyatakan Indonesia harus siap menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) pada 2015, termasuk Sulawesi Selatan.
"Bagaimana pun, kita harus siap menghadapi KEA, karena itu pelaku usaha harus mempersiapkan diri secara baik dalam menghadapi tantangan itu," katanya saat Workshop dan Sosialisasi KEA 2015 di Makassar, Selasa.
Menurut dia, sejumlah negara di ASEAN akan berekspansi di Indonesia dengan mengandalkan profesi mereka dalam berbagai bidang keahlian menuju ekonomi bebas ASEAN 2015.
"Mobilitas bebas tenaga kerja terdidik dalam penerapan Mutual Recognition Agreements (MRA) hanya terhadap jasa profesi yang berjumlah tujuh profesi dan keahlian," katanya.
Tujuh profesi/keahlian yang akan lintas negara dalam KEA 2015 adalah engineering, arsitektur, jasa keperawatan, jasa survei, jasa dokter, dokter gigi, dan akuntan.
"Jadi, kemungkinan besar profesi-profesi itu akan masuk Makassar, Sulsel, bisa jadi mereka membuka praktik di berbagai wilayah, kalau SDM kita minim maka akan tertinggal," katanya.
Terkait dengan kesiapan menghadapi KEA, lanjutnya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) terkhusus bahasa asing harus ditingkatkan agar bisa bersaing secara kompetitif dengan bangsa lain.
"Saat ini di negara lain seperti Thailand sudah mempelajari Bahasa Indonesia, namun masalah utama kita adalah penguasaan bahasa asing terhadap tenaga terampil kita yang akan bekerja di luar negeri," ungkapnya.
Selain itu, Sulsel merupakan salah satu daerah dengan tingkat ekonomi cukup tinggi akan menjadi "gerbang utama" di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan produk-produk andalan pertanian, tetapi bila tidak dikelola profesional maka tidak laku di pasaran.
"Sulsel mampu menciptakan produk yang baik yang nantinya masuk dalam perdagangan bilateral, tetapi kompetisi produk di Indonesia belum kompetitif seperti pengemasan produk," katanya.
Di Thailand, misalnya, pengemasan salah satu andalan mereka untuk bersaing dan telah menjadi "gerbang utama" di negara ASEAN lainnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berupaya semaksimal mungkin dalam melaksanakan kegiatan KEA.
Namun, mengingat tantangan ke depan yang semakin besar, diperlukan suatu program yang efektif dan mengenai sasaran serta dukungan berbagai pemangku kepentingan, khususnya di daerah.
"Salah satu tantangan terbesar integrasi ekonomi ASEAN adalah disparitas ekonomi, baik tingkat regional maupun nasional. Kelebihan-kelebihan dimiliki Sulsel harus menjadi pemain andal dan bukan sekedar penonton. Pelaku usaha juga harus mampu menembus pasar ASEAN," tandasnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Kemenlu bekerja sama pemangku kepentingan pusat maupun daerah yakni Bappenas, Kementerian KUKM, Kemendag, BKPM, Kadin Sulsel, dan Dinas KUKM Sulsel dan sejumlah pelaku usaha.
Editor : EM Yakub
Berita Terkait
Empat bupati siap memeriahkan lomba mancing Kepulauan Selayar
Senin, 20 Mei 2024 16:02 Wib
Ketua DPR: 36 delegasi parlemen dunia siap menghadiri WWF di Bali
Minggu, 19 Mei 2024 15:05 Wib
PLN Tomoni siap mendukung pasokan listrik untuk roadshow Budaya Luwu Timur
Minggu, 19 Mei 2024 14:45 Wib
Sulsel siap melaksanakan Pilkada Serentak 27 November 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 18:34 Wib
Thailand Open 2024 - Dua wakil Indonesia siap berlaga di semifinal
Sabtu, 18 Mei 2024 6:33 Wib
KPU RI siap berikan masukan strategis terkait revisi UU Pemilu
Rabu, 15 Mei 2024 16:53 Wib
14 klub siap bertarung pada Kualifikasi ACC musim 2024/2025 pada Juli
Jumat, 10 Mei 2024 17:08 Wib
BNPB siap membangun rumah warga terdampak bencana di Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:13 Wib