Elene Rybakina kalahkan Aryna Sabalenka untuk klaim gelar Indian Wells 2023
Jakarta (ANTARA) - Juara Wimbledon Elena Rybakina mengalahkan Aryna Sabalenka 7-6 (13/11), 6-4 untuk memenangi gelar WTA Indian Wells, Minggu waktu setempat atau Senin WIB, membalas kekalahan dari petenis Belarus itu di final Australian Open.
Petenis Kazakhstan Rybakina, peringkat 10 dunia yang menyingkirkan peringkat teratas sekaligus juara bertahan Iga Swiatek di semifinal, mencatatkan kemenangan pertamanya atas peringkat dua dunia Sabalenka dalam lima pertemuan head to head mereka.
Rybakina diproyeksikan naik ke peringkat tujuh dunia, sementara Sabalenka harus menelan kekalahan keduanya tahun ini dan gagal meraih gelar ketiganya setelah kemenangan di Adelaide dan Melbourne.
"Ini sebenarnya pertama kalinya sesuai keinginan saya," kata Rybakina saat menerima trofi, seperti disiarkan AFP, Senin.
Sabalenka yang tersenyum mengarah ke mikrofon untuk menyela, "Saya akan memastikan itu yang terakhir."
"Kita lihat saja nanti," kata Rybakina sambil tertawa.
Lelucon itu mengakhiri pertarungan menegangkan antara keduanya. Sabalenka unggul dari baseline, tetapi untuk menghadapi tekanan dari Rybakina, petenis Belarus itu pun melancarkan serangan servis. Namun, 10 kesalahan ganda di set pembuka membuktikan tekanan tersebut sulit untuk diatasi.
Setelah menangkis tiga break point dalam maraton gim keempat, Sabalenka mematahkan Rybakina untuk mendapatkan keunggulan pertama. Namun, Sabalenka melakukan kesalahan ganda saat mengembalikan break sehingga Rybakina mampu menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Sabalenka memberi Rybakina satu set poin dengan kesalahan ganda lainnya di gim ke-12, tetapi petenis Kazakhstan itu tidak bisa memanfaatkannya sehingga harus berakhir dengan tiebreak.
"Pertandingan itu seperti rollercoaster," kata Rybakina.
"Dengan semua kesalahan ganda ini, saya pikir kami berdua bermain sangat ketat karena kami tahu tidak mudah menahan servis kami."
"Ini seperti rollercoaster dan saya senang set pertama berjalan sesuai keinginan saya sehingga set kedua sedikit lebih mudah."
Sabalenka yang berjuang untuk meredam emosinya, gagal membuka set kedua dengan baik. Hal itu dimanfaatkan Rybakina dengan percaya diri untuk mengemas kemenangan.
"Saya pikir saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri setelah set pertama, terutama saat kembali, dan kemudian dia mendapat set poin, lalu Anda menahannya," ujar Sabalenka.
"Tidak ada tekanan pada saya, mengapa saya harus melakukan servis yang lebih besar? Lakukan saja servis dan mainkan poinnya," katanya.
Dia mengakui bahwa kegagalannya untuk mengonversi set point pada servisnya sendiri sangat mengecewakan dan mempengaruhinya di awal set kedua.
"Sepertinya di dua gim pertama saya merasa tidak ada di sana," kata Sabalenka.
"Saya hanya berusaha membawa diri saya kembali ke lapangan dan terus berjuang. Tetapi tidak berjalan dengan baik hari ini."
Rybakina kini telah memenangi empat pertandingan terakhirnya melawan petenis dengan peringkat lebih tinggi. Dia mengalahkan Ons Jabeur di Wimbledon dan mengalahkan Swiatek dua kali tahun ini -- termasuk kekalahan mengejutkan di babak keempat Australian Open.
Dia adalah juara Indian Wells WTA pertama yang mengalahkan petenis nomor satu dan dua dunia dalam perjalanan meraih gelar.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rybakina kalahkan Sabalenka untuk klaim gelar Indian Wells
Petenis Kazakhstan Rybakina, peringkat 10 dunia yang menyingkirkan peringkat teratas sekaligus juara bertahan Iga Swiatek di semifinal, mencatatkan kemenangan pertamanya atas peringkat dua dunia Sabalenka dalam lima pertemuan head to head mereka.
Rybakina diproyeksikan naik ke peringkat tujuh dunia, sementara Sabalenka harus menelan kekalahan keduanya tahun ini dan gagal meraih gelar ketiganya setelah kemenangan di Adelaide dan Melbourne.
"Ini sebenarnya pertama kalinya sesuai keinginan saya," kata Rybakina saat menerima trofi, seperti disiarkan AFP, Senin.
Sabalenka yang tersenyum mengarah ke mikrofon untuk menyela, "Saya akan memastikan itu yang terakhir."
"Kita lihat saja nanti," kata Rybakina sambil tertawa.
Lelucon itu mengakhiri pertarungan menegangkan antara keduanya. Sabalenka unggul dari baseline, tetapi untuk menghadapi tekanan dari Rybakina, petenis Belarus itu pun melancarkan serangan servis. Namun, 10 kesalahan ganda di set pembuka membuktikan tekanan tersebut sulit untuk diatasi.
Setelah menangkis tiga break point dalam maraton gim keempat, Sabalenka mematahkan Rybakina untuk mendapatkan keunggulan pertama. Namun, Sabalenka melakukan kesalahan ganda saat mengembalikan break sehingga Rybakina mampu menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Sabalenka memberi Rybakina satu set poin dengan kesalahan ganda lainnya di gim ke-12, tetapi petenis Kazakhstan itu tidak bisa memanfaatkannya sehingga harus berakhir dengan tiebreak.
"Pertandingan itu seperti rollercoaster," kata Rybakina.
"Dengan semua kesalahan ganda ini, saya pikir kami berdua bermain sangat ketat karena kami tahu tidak mudah menahan servis kami."
"Ini seperti rollercoaster dan saya senang set pertama berjalan sesuai keinginan saya sehingga set kedua sedikit lebih mudah."
Sabalenka yang berjuang untuk meredam emosinya, gagal membuka set kedua dengan baik. Hal itu dimanfaatkan Rybakina dengan percaya diri untuk mengemas kemenangan.
"Saya pikir saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri setelah set pertama, terutama saat kembali, dan kemudian dia mendapat set poin, lalu Anda menahannya," ujar Sabalenka.
"Tidak ada tekanan pada saya, mengapa saya harus melakukan servis yang lebih besar? Lakukan saja servis dan mainkan poinnya," katanya.
Dia mengakui bahwa kegagalannya untuk mengonversi set point pada servisnya sendiri sangat mengecewakan dan mempengaruhinya di awal set kedua.
"Sepertinya di dua gim pertama saya merasa tidak ada di sana," kata Sabalenka.
"Saya hanya berusaha membawa diri saya kembali ke lapangan dan terus berjuang. Tetapi tidak berjalan dengan baik hari ini."
Rybakina kini telah memenangi empat pertandingan terakhirnya melawan petenis dengan peringkat lebih tinggi. Dia mengalahkan Ons Jabeur di Wimbledon dan mengalahkan Swiatek dua kali tahun ini -- termasuk kekalahan mengejutkan di babak keempat Australian Open.
Dia adalah juara Indian Wells WTA pertama yang mengalahkan petenis nomor satu dan dua dunia dalam perjalanan meraih gelar.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rybakina kalahkan Sabalenka untuk klaim gelar Indian Wells