Johannesburg (ANTARA) - Presiden Kenya William Ruto pada Rabu menyeru para jenderal Sudan yang tengah bertikai agar berhenti melakukan hal yang tak ada gunanya.
Di hadapan Parlemen Pan-Afrika di Midrand dekat Johannesburg, Ruto mengatakan para jenderal membombardir apa pun, termasuk jalanan, jembatan dan rumah sakit serta menghancurkan bandara, dengan menggunakan peralatan militer yang dibeli dari uang Afrika.
"Kita perlu meminta jenderal-jenderal ini menghentikan omong kosong ini," kata dia, seraya menambahkan bahwa kapasitas militer semestinya diarahkan untuk memerangi penjahat dan teroris, bukannya untuk memerangi wanita dan anak-anak serta menghancurkan infrastruktur.
Ruto menyayangkan Afrika tak bisa menghentikan konflik ini mengingat Uni Afrika tidak memiliki kapasitas dalam melakukannya karena upaya perdamaian dan keamanan Sudan tergantung kepada pendanaan dari luar Afrika.
Sekitar 850 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka dalam perang antara angkatan bersenjata Sudan dengan milisi Pasukan Pendukung Cepat (RSF) yang pecah sejak 15 April.
Pertempuran meletus di Sudan bulan lalu setelah memuncaknya perselisihan antara angkatan bersenjata dengan RSF yang sudah terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini.
PBB memperkirakan lebih dari satu juta warga Sudan meninggalkan negara tersebut selama tahun ini.
"Konflik ini sangat merugikan rakyat Sudan yang sudah kepayahan akibat situasi kemanusiaan yang menyengsarakan," kata Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths.
Ruto mengatakan negara-negara Afrika seharusnya mendanai Uni Afrika yang anggarannya saat ini terutama didanai para mitra pembangunan sehingga Afrika tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
Dia mengutip ungkapan dalam bahasa Inggris yang artinya "siapa yang membayar itulah yang menentukan."
Ruto juga menyeru negara-negara industri agar merelokasi industrinya ke Afrika yang menurutnya memiliki sumber energi terbarukan yang bisa membantu mengurangi emisi karbon.
Dia mengatakan jalur paling jelas dalam mencapai emisi nol pada 2050 adalah dengan cara memindahkan industri negara-negara maju ke Afrika.
Dia menambahkan jika industri Barat direlokasi ke Afrika, maka akan emisi karbon akan berkurang secara drastis.
Sumber: Anadolu
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenya desak jenderal jenderal Sudan hentikan hal tak ada gunanya
Berita Terkait
Presiden Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan
Rabu, 3 April 2024 11:40 Wib
MIliter Sudan akan segera bebaskan Khartoum dari cengkeraman RSF
Selasa, 5 Maret 2024 13:12 Wib
Konflik Sudan menyebabkan lebih dari 5 juta warga sipil mengungsi
Jumat, 15 September 2023 9:18 Wib
Kelompok paramiliter RSF mengakui telah menewaskan 260 tentara Sudan
Selasa, 22 Agustus 2023 14:30 Wib
Tembakan membabi buta di Sudan menewaskan 34 warga sipil
Kamis, 13 Juli 2023 1:58 Wib
RSF tuduh militer Sudan menewaskan 31 warga sipil di Kota Omdurman
Minggu, 9 Juli 2023 14:19 Wib
RSF Sudan kuasai pos polisi di selatan ibukota Khartoum
Selasa, 27 Juni 2023 11:29 Wib
Bentrok bersenjata kembali pecah antara militer dan milisi di Sudan
Selasa, 13 Juni 2023 21:58 Wib