PLN dan BPSDM ESDM kerja sama tingkatkan kapasitas SDM bidang energi terbarukan
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam bidang energi terbarukan.
Langkah tersebut juga sejalan dalam percepatan pencapaian target transisi energi di Tanah Air.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Kepala BPSDM ESDM Prahoro Yulijanto dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara The 11th EBTKE ConEx 2023 di Tangerang, Rabu (12/7).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan dalam menghadapi agenda transisi energi, PLN tidak hanya membutuhkan teknologi dan pendanaan. Menurut Darmawan, kesiapan SDM untuk menjalankan program transisi energi merupakan komponen utama.
"Kami di PLN selama ini juga tengah mempersiapkan SDM yang berkompeten untuk melakukan transisi energi. Kami mempersiapkan SDM lewat pengembangan kapasitas insan PLN baik di dalam negeri maupun ke luar negeri," ujar Darmawan.
PLN, kata dia, juga tak segan mengirimkan SDM terbaik untuk menimba ilmu ke luar negeri dengan menggandeng lembaga internasional seperti United States Agency for International Development (USAID), United Nations Office for Project Service (UNOPS), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Japan International Coorperation Agency (JICA), dan Kedutaan Besar Selandia Baru.
Hal tersebut dilakukan agar SDM PLN menjadi lebih kompeten dan adaptif.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan berbagai organisasi dari dalam negeri dan luar negeri guna mendorong transisi energi ini. Sebagai jantung perekonomian Indonesia, seluruh kekuatan yang dimiliki PLN merupakan tonggak utama perjuangan transisi energi," kata Darmawan.
Ia pun mengharapkan lewat kerja sama tersebut, pemerintah dan PLN bisa bersama-sama mencetak generasi penerus bangsa yang mampu menjawab tantangan ke depan. Selain itu, SDM yang ada saat ini juga semakin meningkatkan kemampuan sehingga bisa mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060.
Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan perlu kolaborasi bersama dalam mencapai target NZE pada 2060. Sejalan dengan itu, Indonesia juga memiliki target Indonesia Emas pada 2045 yang membutuhkan SDM mumpuni dalam mengelola sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
"Kita punya target Indonesia Emas 2045. Kita punya SDA besar, mineral-mineral penting yang kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan transisi energi dan menumbuhkan ekonomi," ujar Arifin.
Lingkup kerja sama tersebut meliputi penyelenggaraan pengembangan SDM melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi, magang, dan asesmen. Termasuk di dalamnya ialah penyediaan jasa teknologi dan jasa konsultan. Kedua pihak juga sepakat untuk berpartisipasi bersama dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Langkah tersebut juga sejalan dalam percepatan pencapaian target transisi energi di Tanah Air.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Kepala BPSDM ESDM Prahoro Yulijanto dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara The 11th EBTKE ConEx 2023 di Tangerang, Rabu (12/7).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan dalam menghadapi agenda transisi energi, PLN tidak hanya membutuhkan teknologi dan pendanaan. Menurut Darmawan, kesiapan SDM untuk menjalankan program transisi energi merupakan komponen utama.
"Kami di PLN selama ini juga tengah mempersiapkan SDM yang berkompeten untuk melakukan transisi energi. Kami mempersiapkan SDM lewat pengembangan kapasitas insan PLN baik di dalam negeri maupun ke luar negeri," ujar Darmawan.
PLN, kata dia, juga tak segan mengirimkan SDM terbaik untuk menimba ilmu ke luar negeri dengan menggandeng lembaga internasional seperti United States Agency for International Development (USAID), United Nations Office for Project Service (UNOPS), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Japan International Coorperation Agency (JICA), dan Kedutaan Besar Selandia Baru.
Hal tersebut dilakukan agar SDM PLN menjadi lebih kompeten dan adaptif.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan berbagai organisasi dari dalam negeri dan luar negeri guna mendorong transisi energi ini. Sebagai jantung perekonomian Indonesia, seluruh kekuatan yang dimiliki PLN merupakan tonggak utama perjuangan transisi energi," kata Darmawan.
Ia pun mengharapkan lewat kerja sama tersebut, pemerintah dan PLN bisa bersama-sama mencetak generasi penerus bangsa yang mampu menjawab tantangan ke depan. Selain itu, SDM yang ada saat ini juga semakin meningkatkan kemampuan sehingga bisa mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060.
Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan perlu kolaborasi bersama dalam mencapai target NZE pada 2060. Sejalan dengan itu, Indonesia juga memiliki target Indonesia Emas pada 2045 yang membutuhkan SDM mumpuni dalam mengelola sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
"Kita punya target Indonesia Emas 2045. Kita punya SDA besar, mineral-mineral penting yang kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan transisi energi dan menumbuhkan ekonomi," ujar Arifin.
Lingkup kerja sama tersebut meliputi penyelenggaraan pengembangan SDM melalui pendidikan, pelatihan, sertifikasi, magang, dan asesmen. Termasuk di dalamnya ialah penyediaan jasa teknologi dan jasa konsultan. Kedua pihak juga sepakat untuk berpartisipasi bersama dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat.