Pegawai Bank Indonesia Fadly bersama dua rekannya Indah dan Marlin mengedukasi anak-anak siswa tersebut agar memiliki kemampuan untuk memahami dan menerapkan manajemen keuangan.
"Edukasi literasi keuangan sejak dini perlu agar anak-anak dapat memiliki kemampuan untuk memahami dan menerapkan manajemen keuangan dengan baik," ujar Fadly di Makassar, Minggu.
Fadly bersama dua rekannya saat memberikan edukasi juga menyisipkan contoh-contoh sederhana agar siswa-siswa itu mampu memahaminya dengan baik.
“Kita beri tips bagaimana mengatur keuangan. Misal uang jajan berapa, belanja berapa, sisanya ditabung untuk keperluan ke depan,” katanya.
Tidak hanya itu, puluhan siswa SD itu juga diajarkan pemahaman konsep Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Ada tiga aspek yang ditekankan pertama, aspek cinta yang menekankan pentingnya mengenali keaslian uang rupiah, termasuk bagaimana merawat dan menjaga uang rupiah.
Kedua, aspek bangga yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap uang rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran sah, simbol kedaulatan NKRI serta alat pemersatu bangsa.
Ketiga, aspek paham yang mengakselerasi pemahaman masyarakat tentang posisi rupiah dalam peredaran uang dan alat penyimpan nilai kekayaan.
“Kita menunjukkan langsung juga bagaimana ciri-ciri uang sebagai alat pembayaran yang sah. Seperti tidak sobek dan lusuh,” tambah Indah.
Ia berharap edukasi ini mampu menyadarkan masyarakat luas untuk dan ajakan untuk bijak menggunakan uang dan menerapkan gaya hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara, Siswa SD Inpres Tamalanrea, Imran mengaku senang mendapatkan edukasi terkait uang rupiah.
“Senang, dapat ilmu baru dan mulai saat ini saya akan gunakan uangku sebaik-baik mungkin dan sudah tahu ciri-ciri uang palsu,” ucapnya.
Wali Kota Makassar menambahkan, event F8 tahun ini jauh lebih semarak dari tahun lalu. Selain dihibur oleh band papan atas seperti Cokelat dan Slank, event F8 ini juga melibatkan sebelas negara yakni Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Philipina, Jepang, Malaysia, Prancis, Australia, Portugal, dan India.
Bahkan, lima negara ASEAN mengirim fashion desainer untuk mengikuti F8 di Kota Makassar. Yakni, Singapura, Thailand, Vietnam, Philipina, dan Laos.
Makassar F8 merupakani singkatan dari fiction writer and font, flora and fauna, food and fruit, selain fusion music, film, fashion, fine arts, folk.