Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin akan mengecek angka inflasi seluruh daerah di 24 kabupaten/kota se Sulsel karena selama ini hanya lima daerah yang diukur inflasinya.
Lima daerah tersebut, Kota Makassar, Kota Parepare, Kota Palopo, Kabupaten Bulukumba dan Bone. Sementara daerah lainnya tidak dilakukan cek inflasinya.
"Seluruh daerah kita cek inflasinya. Kalau tidak ada anggaran, kita kasi anggaran dari APBD Pemprov Sulsel," ujar Bahtiar melalui keterangannya di Makassar, Sabtu.
Untuk itu, Bahtiar menugaskan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sulsel agar menanam cabai di rumahnya masing-masing.
"Ini semua ASN saya tugaskan untuk tanam cabai, semua harus ada di depan rumah masing-masing," kata Direktur Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri ini.
Menurut dia, salah satu yang mempengaruhi inflasi saat ini adalah ketersediaan makanan bersumber dari laut. Ketersediaan makan minum, energi, dan air.
"Maka siapa yang produksi makanan terbanyak akan menjadi negara yang dihargai," ujarnya.
Selanjutnya, bagaimana pertumbuhan ekonomi di Sulsel dipengaruhi ketersediaan listrik yang memadai untuk kebutuhan industri.
Kemudian energi di Sulawesi Selatan, guna mendorong pertumbuhan ekonomi, membutuhkan bantuan dari PLN untuk penambahan pembangunan di Kawasan Industri Bantaeng.
"Jadi saya harus komunikasi segera dengan PLN di pusat," kata dia.
Untuk menunjang kebutuhan air bagi masyarakat di musim kemarau panjang yang terjadi di tahun 2023 ini, pemerintah bekerjasama dengan TNI akan mengembangkan sumur bor. Menurut Pj. Gubernur Sulsel, satu sumur bor bisa mengairi sampai 35 rumah di saat kemarau panjang saat ini.
"Kemudian kita berharap bisa buat hujan buatan untuk kebutuhan masyarakat pertanian. Atau di tanah bisa membuat sumur bor dengan anggaran hanya Rp60 jutaan, sudah bisa menikmati air satu titik bisa sampai 35 rumah," ucapnya.*