BPS Gereja Toraja siap bersinergi dengan Pemprov Sulsel tangani stunting
Makassar (ANTARA) - Pimpinan Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Indonesia Pdt Dr Alfred Yohanes Rantedatu Anggui siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penanganan anak/balita stunting.
Berdasarkan data Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan 2022, angka kasus stunting di Sulsel mencapai 27,2 persen. Sementara Pemerintah Pusat menargetkan kasus stunting turun hingga 14 persen pada 2024.
"Gereja Toraja sebagai bagian dari PGI (Persatuan Gereja Indonesia) yang juga bagian dari bangsa ini, ingin turut berkontribusi membangun bangsa," kata dia saat melakukan pertemuan dengan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Berdasarkan hasil Survei SSGI Kementerian Kesehatan 2022, prevalensi balita stunting, Kabupaten Tana Toraja 35,4 persen dan Toraja Utara 34,1 persen.
"Terutama penegasannya soal stunting yang berharap sekali gereja boleh turut serta untuk mendukung penurunan angka stunting yang rupanya cukup tinggi di Toraja," ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan penanganan stunting ini akan menjadi komitmen bersama.
Pada kesempatan ini, Alfred Yohanes Rantedatu Anggui juga menyampaikan rencana Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 yang akan berlangsung pada 8-15 November 2024 di dua kabupaten yang masuk wilayah Toraja, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Ia menjelaskan SR XVIII adalah wujud ungkapan hati, pikiran, serta luapan perasaan terbuka yang disampaikan kepada seluruh pimpinan sinode gereja anggota PGI, bahkan kepada seluruh masyarakat Kristen di Indonesia, bahwa Gereja Toraja dengan segenap masyarakat serta pemerintah daerah Toraja di dua kabupaten ini berkomitmen mempersembahkan yang terbaik, melakukan semaksimal mungkin, demi terwujudnya SR XVIII PGI.
"Jadi kita ketemu dengan Penjabat Gubernur Sulsel terkait dengan Gereja Toraja yang akan menjadi tuan dan nyonya rumah untuk sidang raya PG tahun depan, November Tahun 2024," ujarnya.
Sebanyak 5.000 peserta akan hadir, diharapkan dapat menggeliatkan ekonomi dan pariwisata di Toraja.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyambut dengan hangat. Seperti pimpinan umat lainnya, Bahtiar memaparkan delapan program prioritasnya. Namun, pada kesempatan ini lebih menekankan untuk penanganan stunting, dimana dibutukan peranan berbagai pihak, termasuk jemaat gereja.
"Tentu perlu dukungan dari teman-teman di PGI dalam upaya penanganan stunting di Sulsel. Ini agar bisa tercipta Generasi Emas di 2045," kata Bahtiar.
Adapun terkait Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 Bahtiar mendukung pelaksanaan kegiatan dan dipersiapkan dengan baik.
"Karena itu, ia mendukung panitia mempersiapkan dengan baik mensukseskan acara ini dengan sebaik-baiknya. Apalagi pesertanya datang dari seluruh dunia, kembali ke Toraja,” kata dia.
Berdasarkan data Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan 2022, angka kasus stunting di Sulsel mencapai 27,2 persen. Sementara Pemerintah Pusat menargetkan kasus stunting turun hingga 14 persen pada 2024.
"Gereja Toraja sebagai bagian dari PGI (Persatuan Gereja Indonesia) yang juga bagian dari bangsa ini, ingin turut berkontribusi membangun bangsa," kata dia saat melakukan pertemuan dengan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Berdasarkan hasil Survei SSGI Kementerian Kesehatan 2022, prevalensi balita stunting, Kabupaten Tana Toraja 35,4 persen dan Toraja Utara 34,1 persen.
"Terutama penegasannya soal stunting yang berharap sekali gereja boleh turut serta untuk mendukung penurunan angka stunting yang rupanya cukup tinggi di Toraja," ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan penanganan stunting ini akan menjadi komitmen bersama.
Pada kesempatan ini, Alfred Yohanes Rantedatu Anggui juga menyampaikan rencana Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 yang akan berlangsung pada 8-15 November 2024 di dua kabupaten yang masuk wilayah Toraja, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Ia menjelaskan SR XVIII adalah wujud ungkapan hati, pikiran, serta luapan perasaan terbuka yang disampaikan kepada seluruh pimpinan sinode gereja anggota PGI, bahkan kepada seluruh masyarakat Kristen di Indonesia, bahwa Gereja Toraja dengan segenap masyarakat serta pemerintah daerah Toraja di dua kabupaten ini berkomitmen mempersembahkan yang terbaik, melakukan semaksimal mungkin, demi terwujudnya SR XVIII PGI.
"Jadi kita ketemu dengan Penjabat Gubernur Sulsel terkait dengan Gereja Toraja yang akan menjadi tuan dan nyonya rumah untuk sidang raya PG tahun depan, November Tahun 2024," ujarnya.
Sebanyak 5.000 peserta akan hadir, diharapkan dapat menggeliatkan ekonomi dan pariwisata di Toraja.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin menyambut dengan hangat. Seperti pimpinan umat lainnya, Bahtiar memaparkan delapan program prioritasnya. Namun, pada kesempatan ini lebih menekankan untuk penanganan stunting, dimana dibutukan peranan berbagai pihak, termasuk jemaat gereja.
"Tentu perlu dukungan dari teman-teman di PGI dalam upaya penanganan stunting di Sulsel. Ini agar bisa tercipta Generasi Emas di 2045," kata Bahtiar.
Adapun terkait Sidang Raya (SR) XVIII PGI 2024 Bahtiar mendukung pelaksanaan kegiatan dan dipersiapkan dengan baik.
"Karena itu, ia mendukung panitia mempersiapkan dengan baik mensukseskan acara ini dengan sebaik-baiknya. Apalagi pesertanya datang dari seluruh dunia, kembali ke Toraja,” kata dia.