BI Sulsel terapkan berbagai strategi pengembangan ekonomi syariah
Makassar (ANTARA) - Manajemen Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) menerapkan berbagai strategi dalam mengembangkan ekonomi syariah.
"Perang aktif Bi Sulsel dalam pengembangan ekonomi syariah diwujudkan melalui berbagai strategi seperti pemberdayaan pesantren, edukasi ekonomi syariah dan dukungan fasilitas sertifikasi halal," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana di Makassar, Rabu.
Pada kegiatan Bedah Buku dan Gebyar Literasi 2023, ia mengatakan selain strategi tersebut juga dilakukan pengembangan model bisnis Syariah hingga pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan pekan Fesyar yang berlanjut pada tahun 2023 dengan peluncuran zona KHAS Sulsel.
Pada pekan ekonomi syariah tahun 2023 berhasil menobatkan Sulsel sebagai juara pertama dan meraih penghargaan Anugerah Adinata Syariah.
Sementara dalam perkembangannya, lanjut dia, pemulihan ekonomi turut mendukung peningkatan pangsa aktivitas usaha Syariah meningkat mencapai 45,66 persen. Selain itu, literasi ekonomi syariah mengalami peningkatan menjadi 23,3 persen pada 2022.
Adapun lingkup strategis pengembangan ekonomi syariah nasional hingga daerah, imbuh Manajer KPw BI Sulsel Rafdy Hifdurrahman, dengan mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui tiga strategi utama yaitu pembentukan ekosistem produk halal, penguatan pembiayaan syariah dan mengimplementasi halal "lifestyle".
Untuk pemberdayaan pesantren sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi syariah diantaranya dilakukan melalui pelatihan bisnis pesantren, khususnya pada sektor ketahanan pangan dan pengelolaan bisnis secara umum.
Selain itu, juga dilakukan pelatihan Program Kerja Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Sulsel, memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM, mendorong model bisnis UMKM Syariah dan sebagainya.
"Perang aktif Bi Sulsel dalam pengembangan ekonomi syariah diwujudkan melalui berbagai strategi seperti pemberdayaan pesantren, edukasi ekonomi syariah dan dukungan fasilitas sertifikasi halal," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana di Makassar, Rabu.
Pada kegiatan Bedah Buku dan Gebyar Literasi 2023, ia mengatakan selain strategi tersebut juga dilakukan pengembangan model bisnis Syariah hingga pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan pekan Fesyar yang berlanjut pada tahun 2023 dengan peluncuran zona KHAS Sulsel.
Pada pekan ekonomi syariah tahun 2023 berhasil menobatkan Sulsel sebagai juara pertama dan meraih penghargaan Anugerah Adinata Syariah.
Sementara dalam perkembangannya, lanjut dia, pemulihan ekonomi turut mendukung peningkatan pangsa aktivitas usaha Syariah meningkat mencapai 45,66 persen. Selain itu, literasi ekonomi syariah mengalami peningkatan menjadi 23,3 persen pada 2022.
Adapun lingkup strategis pengembangan ekonomi syariah nasional hingga daerah, imbuh Manajer KPw BI Sulsel Rafdy Hifdurrahman, dengan mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui tiga strategi utama yaitu pembentukan ekosistem produk halal, penguatan pembiayaan syariah dan mengimplementasi halal "lifestyle".
Untuk pemberdayaan pesantren sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi syariah diantaranya dilakukan melalui pelatihan bisnis pesantren, khususnya pada sektor ketahanan pangan dan pengelolaan bisnis secara umum.
Selain itu, juga dilakukan pelatihan Program Kerja Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Sulsel, memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM, mendorong model bisnis UMKM Syariah dan sebagainya.