Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan PT Bomar, perkuat kolaborasi untuk menjadikan Sulawesi Selatan sebagai produsen udang terbesar dan terkemuka di Indonesia.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin di Makassar, Kamis, mengatakan Sulsel dengan potensi perikanan dan kelautan serta PT Bomar yang memiliki pengalaman dan teknologi serta kepercayaan dari negara eksportir seperti Jepang, tentu menjadi modal mengangkat potensi udang Sulsel menjadi referensi dunia.
Ia menjelaskan, PT Bomar tidak hanya unggul dalam produksi benur tetapi juga dalam pengolahan udang segar menjadi produk makanan siap saji, seperti tempura atau frozen, yang telah berhasil menembus pasar ekspor high-end seperti Jepang, Amerika, dan Uni Eropa.
"Negara-negara ini menerapkan standar super tinggi dalam menerima makanan jadi, termasuk buah-buahan. Proses produksinya di dalam setiap tahapnya sangat ketat, keunggulan menjaga standar yang diinginkan oleh pembeli," jelasnya saat meninjau Bogatama Marinusa di Kawasan Industri Makassar (Kima).
Menurut dia, karena potensi terbesar Sulsel adalah perairan air asin dan telah terbiasa dengan dunia perikanan termasuk budidaya udang.
Dengan teknologi yang dimiliki Bomar dan juga jaringan pasar global diharapkan akan semakin memperbaiki dan menguatkan ekosistem bisnis udang di Sulsel.
"Ini tinggal bagaimana yang tadinya pendapatannya kecil atau kurang mampu dengan pengembangan udang vaname dengan teknologi yang dikembangkan oleh Bomar kita sinergikan. Sekaligus pasarnya bekerja sama dengan Bomar," paparnya.
Menurut dia, budi daya udang kini telah bertransformasi dari metode kolam tanah menjadi sistem bioflok canggih. Diharapkan teknologi yang diterapkan bisa diaplikasikan secara masif di masyarakat.
"Jadi PT Bomar bisa menyediakan indukan, masyarakat menjadi plasmanya dan akan dibantu dan didorong dalam skema kredit usaha rakyat (KUR)," ujar Bahtiar.
Ia menjelaskan, agar produksi benur itu bisa diternakkan masyarakat dalam jumlah banyak dan produksi yang dikehendaki Bomar juga sesuai kontrak. Apalagi permintaan dari berbagai negara yang sangat tinggi.
Sementara Direktur Utama PT Bogatama Marinusa Chin Tigor Chendar, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan pembibitan dan pemenuhan bibit unggul untuk mendukung petani dalam memodernisasi budidaya mereka. Bahkan untuk pengecekan penyakit telah menggunakan teknologi PCR, mendeteksi penyakit udang lebih dini.
"Kami telah membuat benur terbaik dan hatchery tercanggih yang ada di dunia perudangan, dan kami berinvestasi besar dalam teknologi," tuturnya.